Jumat, 23 Mei 2014

Pengamatan Budaya Kemasyarakatan

Assalammualaikum,

Intuisi, 240514. Mencoba menulis suatu kisah menyibak kejadian yang akan datang. Walau takdir tidak bisa diubah namun kita tidak boleh takabur melebihi kehendak Tuhan sang pencipta alam.

Oh Tuhan maafkan dan ampuni hamba. Alhamdullilah.. sekarang aku mulai mengerti arti hidup dan janganlah menjadi suatu beban dialam dunia jika kami masih bisa mengatasi sendiri apa yang sedang terjadi.

Teringat kejadian yang lalu aku terlihat agak stress karena bisa melihat makhluk ghaib, hingga mendengar suara - suara namun tidak terlihat wujud rupanya.(orang terdekatku yg paling tahu)  

Mana aku tahu, suara alam ghaib atau mungkin bisa disebut wangsit waktu dolo yang terdengar saat aku puasa senin kamis. Sekarang mulai terungkap maksud dan arti dari sebuah misteri teka - teki itu sebagai kunci mengetahui asal mulanya suatu pengabdian diri memperjuangkan pertahanan hidup.

Konciannya kira-kira sepeti dibawah ini :

Jika satu dan tiga bila disejajarkan belum tentu menjadi tiga belas, maka jangan suka berargumen pendapat tentang  keganjilan bahwa tidak adanya Tuhan. Berarti bisa jadi yang mempersatukan semangat perjuangan karena adanya suatu kepercayaan tentang agama yang berketuhanan yang maha Esa, sehingga terciptalah suatu kebebasan hidup yang merdeka.
 
Jika satu ditambah tiga menjadi empat dan bila digabungkan dengan lima sila yang ada dalam pancasila maka akan timbul menjadi semangat 45. Oh bisa jadi istilah semangat 45 itu wujud dari perjuangan seorang jenderal bintang 5 dalam berstrategi tempur demi terwujudnya suatu negara republik yang merdeka dan berkedaulatan sehingga diakui seluruh dunia.

Catatan : Kalau melihat kertas lakmus untuk mengukur kadar keasaman air warnanya hijau menuju kebiru - biruan menandakan sifat Basa. (biasanya air yang ada dirawa-rawa) Bisa jadi pahlawan kita mungkin dolonya lewat rawa - rawa dan memilih cara gerilya waktu berperang atau mungkin sebutan Cakrabirawa / Brawijaya maksudnya. (maaf saya tidak tahu, kan ceritana belum lahir) ngarang aje,..harap maklum masih sedang pencarian sumber terduga tak bersalah.

Sumber kerukunan umat beragama bisa dilihat dari unsur budaya kemasyarakatan. Hal yang tidak biasa akan berbeda, namun tidak perlu khawatir bila memiliki keyakinan berdasarkan nilai kearifan lokal setelah mengenal diri sendiri. Gangbite,.. suatu sistem pertahanan hidup dalam dimensi waktu alam ghaib.

Satu sisi terbongkar namun di satu sisi lain ada pihak terdiam dengan seribu bahasa tubuh. Nah, inilah yang disebut sosial politik bebas aktif.

Jika api padam dengan air. Rasa toleransi sosial wujud penghapusan dosa jangan takut menanggung kerugian bila berada dijalan kebenaran dari sistem yang sedang berjalan. Nah, bisa jadi ini merupakan ideologi dalam bermasyarakat yang hingga saat ini berlakuh yakni ideologi Pancasila berdasarkan asas kebersamaan gotong royong hingga mampu menciptakan rasa keadilan. 

Bila kita berpikiran positif pasti akan menghitung untung rugi namun harap diperhatikan, lihatlah apakah ada faktor pengecualian dari ketidak tahuan, atau bisa disebut pembelaan asas praduga tak bersalah karena tidak berada ditempat dalam pengambilan keputusan.

Buat apa memiliki banyak hutang, namun hati gelisah.

Barang siapa yang merusak, mengganggu ketentraman dan ketenangan penghuni rumah, jangan harap tidak ada hukum alam yang terjadi. 

ew,..kelihatannya aku menulis berdasarkan keadaan darurat kraton. hehehe,.. ampon eyang. Siapa ya aku... waduh siapa ya coba yang sedang merasuki akal pikiranku. wew,..biasa telepati, bisa masuk belum tentu bisa keluar lagi. Loh kok tahu - tahu tanganku mengetik sendiri seakan jiwa dan batinku menyatu. 

Ya Tuhan, maafkan dan ampuni hamba. Walau pun kami telah mengikhlaskan apa yang telah terjadi, tidak tahu leluhur kami.

Hal yang perlu diingat, tidak ada wahyu setelah nabi Muhammad SAW.

ehm,..tiba waktunya sholat, wassalam.

Artikel Terkait :
http://emha42yogya.blogspot.com/2014/01/curhat-kebatinan-3.html

Tidak ada komentar: