Jakarta - Bagaimana cara Anda berjabat tangan? Kekuatan
tangan Anda saat menggenggam tangan orang lain bisa 'memprediksi' masa
depan seseorang. Seberapa cepat dia menua, tingkat edukasi bahkan
kesehatan di kehidupannya nanti.
Para peneliti dari International Institute for Applied Systems Analysis telah me-review lebih dari 50 studi dari seluruh dunia untuk artikel mereka yang akan dimuat dalam jurnal PLOS ONE. Dari analisa hasil studi tersebut, mereka menemukan bahwa orang dengan tingkat edukasi tinggi di usia 69 tahun, punya genggaman yang sama kuatnya saat berjabat tangan dengan orang berusia 65 tahun yang tingkat pendidikannya rendah. Itu berarti semakin kuat genggaman tangan maka semakin tinggi juga tingkat edukasi mereka.
"Menurut kekuatan genggaman saat berjabat tangan, orang dengan edukasi tinggi merasa lebih muda beberapa tahun dibandingkan orang yang tingkat pendidikannya lebih rendah," ujar penulis penelitian Sergei Scherbov, seperti dikutip dari abc Australia.
Studi lain yang telah di-review oleh tim peneliti, dilakukan terhadap lebih dari satu juta responden pria asal Swedia. Kekuatan jabatan tangan mereka diperiksa sebagai bagian dari tes masuk akademi militer. Dari data diketahui, pria-pria yang genggaman tangannya lemah cenderung tidak berumur panjang, lebih rentan memiliki gangguan pada jantung, berisiko melakukan bunuh diri dan mengalami gangguan psikologis ketimbang pria yang jabatan tangannya kuat.
"Genggaman tangan yang lemah menandakan kalau dia juga memiliki kelemahan di hal lainnya. Termasuk panjangnya usia, tingkat kesehatan dan kondisi medis mereka secara keseluruhan," jelas Sergei.
Studi tersebut merupakan bagian dari program yang diadakan European Research Council untuk menemukan cara baru mengetahui proses penuaan berdasarkan karakteristik manusia. Mulai dari usia, kesehatan, status ketidakmampuan fisik dan faktor-faktor demografis lainnya.
Para peneliti dari International Institute for Applied Systems Analysis telah me-review lebih dari 50 studi dari seluruh dunia untuk artikel mereka yang akan dimuat dalam jurnal PLOS ONE. Dari analisa hasil studi tersebut, mereka menemukan bahwa orang dengan tingkat edukasi tinggi di usia 69 tahun, punya genggaman yang sama kuatnya saat berjabat tangan dengan orang berusia 65 tahun yang tingkat pendidikannya rendah. Itu berarti semakin kuat genggaman tangan maka semakin tinggi juga tingkat edukasi mereka.
"Menurut kekuatan genggaman saat berjabat tangan, orang dengan edukasi tinggi merasa lebih muda beberapa tahun dibandingkan orang yang tingkat pendidikannya lebih rendah," ujar penulis penelitian Sergei Scherbov, seperti dikutip dari abc Australia.
Studi lain yang telah di-review oleh tim peneliti, dilakukan terhadap lebih dari satu juta responden pria asal Swedia. Kekuatan jabatan tangan mereka diperiksa sebagai bagian dari tes masuk akademi militer. Dari data diketahui, pria-pria yang genggaman tangannya lemah cenderung tidak berumur panjang, lebih rentan memiliki gangguan pada jantung, berisiko melakukan bunuh diri dan mengalami gangguan psikologis ketimbang pria yang jabatan tangannya kuat.
"Genggaman tangan yang lemah menandakan kalau dia juga memiliki kelemahan di hal lainnya. Termasuk panjangnya usia, tingkat kesehatan dan kondisi medis mereka secara keseluruhan," jelas Sergei.
Studi tersebut merupakan bagian dari program yang diadakan European Research Council untuk menemukan cara baru mengetahui proses penuaan berdasarkan karakteristik manusia. Mulai dari usia, kesehatan, status ketidakmampuan fisik dan faktor-faktor demografis lainnya.
http://wolipop.detik.com/read/2014/05/08/093025/2576758/1135/cara-berjabat-tangan-bisa-memprediksi-masa-depan-seseorang?w991101857
Tidak ada komentar:
Posting Komentar