TRIBUNJOGJA.COM, BANYUMAS - Tidak lama lagi, sekitar 70 rumah di
Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Banyumas akan dapat memanfaatkan
biogas dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hal itu terjadi
lantaran tahun ini rencananya akan ada tambahan bantuan satu unit IPAL
dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Rencananya tahun ini kita akan mendapat bantuan peralatan tersebut," kata Kepala Desa Kalisari, Wibowo, Rabu (6/6/2012).
IPAL tersebut berfungsi untuk mengolah limbah tahu menjadi gas sehingga masyarakat tidak perlu lagi membeli gas LPG. Selama itu, terdapat empat IPAL yang telah dibangun di Desa Kalisari. Dari empat IPAL tersebut, sekitar 49 rumah di desa setempat telah merasakan manfaatnya, yaitu mendapatkan pasokkan gas.
“Jadi mereka tidak lagi menggunakan gas elpiji untuk menyalakan kompor, tetapi dengan biogas yang dihasilkan dari peralatan itu," tambah Wibowo.
Hasil limbah tahu di Desa Kalisari memang cukup tinggi. Di desa tersebut terdapat sekitar 45 Usaha Kecil Menengah (UKM) yang mengolah tahu. Dari 45 UKM tersebut mampu menghasilkan sekitar 1,5 ton kedelai setiap harinya.
Bantuan satu unit IPAL tersebut diperkirakan dapat menampung sekitar 7.500 liter air limbah tahu setiap harinya. IPAL yang bakal dibangun itu lebih besar jika dibandingkan dengan IPAL yang telah ada.
"IPAL itu akan mampu menyediakan biogas gratis bagi 70 rumah, karena kapasitas pengolahnya terbilang cukup besar," pungkas Wibowo. (*)
"Rencananya tahun ini kita akan mendapat bantuan peralatan tersebut," kata Kepala Desa Kalisari, Wibowo, Rabu (6/6/2012).
IPAL tersebut berfungsi untuk mengolah limbah tahu menjadi gas sehingga masyarakat tidak perlu lagi membeli gas LPG. Selama itu, terdapat empat IPAL yang telah dibangun di Desa Kalisari. Dari empat IPAL tersebut, sekitar 49 rumah di desa setempat telah merasakan manfaatnya, yaitu mendapatkan pasokkan gas.
“Jadi mereka tidak lagi menggunakan gas elpiji untuk menyalakan kompor, tetapi dengan biogas yang dihasilkan dari peralatan itu," tambah Wibowo.
Hasil limbah tahu di Desa Kalisari memang cukup tinggi. Di desa tersebut terdapat sekitar 45 Usaha Kecil Menengah (UKM) yang mengolah tahu. Dari 45 UKM tersebut mampu menghasilkan sekitar 1,5 ton kedelai setiap harinya.
Bantuan satu unit IPAL tersebut diperkirakan dapat menampung sekitar 7.500 liter air limbah tahu setiap harinya. IPAL yang bakal dibangun itu lebih besar jika dibandingkan dengan IPAL yang telah ada.
"IPAL itu akan mampu menyediakan biogas gratis bagi 70 rumah, karena kapasitas pengolahnya terbilang cukup besar," pungkas Wibowo. (*)
http://jogja.tribunnews.com/2012/06/06/limbah-tahu-diolah-menjadi-biogas-di-banyumas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar