Hal ini merupakan pengamatan mereka selama 40 tahun terhadap salju abadi di daerah Laut Amundsen Antartika Barat.
Dikutip dari laporan Jet Propulsion Laboratory, Rabu 14 Mei 2014, gletser tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi permukaan air laut bila mencair.
"Sektor ini akan menjadi pengaruh utama terhadap naiknya air laut
saat ini dan beberapa dekade berikutnya," kata Eric Rignot, seorang ahli
gletser.
Rignot menyebut, penyebabnya adalah peningkatan panas laut di bagian bawah gletser yang mengambang.
Perubahan iklim ini membuat air laut di daerah Antartika Barat
semakin hangat hingga memicu keretakan pada gletser. Es abadi pun
kemudian kehilangan beban, sehingga membuat gletser terbelah dan
meluncur ke permukaan laut.
Faktor lain dipicu menipisnya lapisan ozon bumi. Menipisnya ozon
menyebabkan angin menggerakkan air yang lebih hangat ke arah gletser.
Ini merupakan dampak dari pemanasan global akibat polusi serta
mobilitas manusia yang mengabaikan pelestarian terhadap lingkungan.
Mencairnya es di daerah Laut Amundsen Antartika Barat dapat
menggoyahkan lapisan es lainnya. "Seluruh bagian di Antartika Barat bila
meleleh dan dapat menaikkan permukaan laut secara global sekitar 16
meter," ujar NASA dilansir CNN.
Para peneliti mencatat mencairnya es di Antartika telah meningkat 77 persen sejak 1973. (umi)
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/504322-es-di-antartika-cair-lebih-cepat--air-laut-naik-16-meter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar