VOC menjelma menjadi raksasa dagang berkat menguasai bumi Indonesia. Kompeni bentukan Belanda itu bertindak layaknya negara. Tapi lalu remuk tanpa bersentuhan dengan musuh. Ini perusahaan multinasional pertama di dunia.
Jelajah Bumi demi Rempah
Rempah adalah faktor besar yang mendorong kolonialisme. Tidak berbeda
dengan Belanda. Lantaran takut tersaingi oleh Portugis dan Inggris,
negeri kincir angin ini membentuk perusahaan Vereenigde Oostindische
Compagnie (VOC) untuk memonopoli jalur perdagangan rempah di Asia.
Berbekal kekuasaannya di Indonesia, VOC menjelma menjadi raksasa
multinasional pertama di dunia.
Negara dalam Negara
VOC bukan cuma sekedar perusahaan biasa. Ia bertindak layaknya sebuah
negara. Kompeni bentukan Belanda ini misalnya berwenang buat merangkai
perjanjian multilateral, membangun koloni, memenjarakan dan mengeksekusi
mati terpidana, membangun pasukan bersenjata dan membentuk mata uang
sendiri.
Kaya dan Berkuasa
Sejak berdiri tahun 1602 hingga 1799, VOC tercatat mempekerjakan
hampir satu juta penduduk Eropa dan mengirimkan 4785 kapal dagang ke
Asia yang membawa sekitar 2,5 juta ton barang dagang. Berkat
keberhasilan di Indonesia, VOC bahkan mampu menerbitkan saham pertama di
dunia (gambar).
Jayakarta Menjadi Batavia
Awalnya VOC mendapat hak dagang dari kesultanan Banten. Namun
Gubernur Jendral VOC pertama, Pieter Both memilih Jayakarta sebagai
pusat administrasi. Belanda kemudian mengubah kota kecil itu menjadi
kota dagang besar dengan benteng dan pelabuhan.
Coen, Jagal dari Batavia
Adalah Jan Pieterszoon Coen yang bertanggungjawab atas dominasi VOC
di Indonesia. Sempat nyaris terusir oleh Pangeran Jayakarta, Belanda
tahun 1627 lalumenugaskan Coen untuk menumpas tentara kerajaan
Jayakarta. Setelah berkuasa, Coen mengubah nama Jayakarta menjadi
Batavia. Oleh sejahrawan, ia digambarkan sebagai pribadi yang kejam dan
gemar menggunakan kekerasan.
Jantung Kolonialisme
Nama Batavia berasal dari nama suku Germanik, Batavi, yang bermukim
di kawasan sungai Rhein. Penduduk Belanda meyakini, suku tersebut adalah
nenek moyang mereka. Di kota baru ini, Belanda membangun banyak
infrastruktur yang terutama berfungsi sebagai kantor administrasi,
pangkalan militer, pelabuhan dan berbagai tempat hiburan buat penduduk
non pribumi.
Menggurita di Asia
Kendati bermarkas di Batavia, aktivitas dagang VOC melebar ke wilayah
Asia Timur semisal Cina dan Jepang. Indonesia saat itu adalah pemasok
rempah terbesar dunia di samping Asia Selatan. Nilai perusahaan swasta
Belanda itu ditaksir mencapai 7,4 Milyar US Dollar dengan nilai uang
saat ini.
Remuk dari Dalam
Tanpa lawan yang memadai, VOC sejatinya mampu bertahan hidup lebih
lama. Tapi korupsi yang merajalela membuat perusahaan multinasional
pertama di dunia itu ambruk di tahun 1799. Akibatnya semua aset dan
utang VOC dilimpahkan pada kerajaan Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan,
menjadi milik Republik Indonesia.
Sumber : http://www.dw.com/id/voc-mendunia-berkat-bumi-indonesia/g-18664132
Tidak ada komentar:
Posting Komentar