Empat hal yang
harus diperhatikan yang akan berpengaruh pada perekonomian kita yaitu: Ekonomi
Biaya Tinggi, Liabilitas Publik, Kemungkinan Bubble Property, dan Faktor
Eksternal.
Ekonomi Biaya
Tinggi
Ekonomi biaya tinggi
dipengaruhi dari depresiasi rupiah. Salah satu penyebab depresiasi rupiah adalah :
- Defisit neraca perdagangan dari impor migas
- Keberadaan mafia migas
- Kartel impor pangan
- Tingginya liabilitas publik
Liabilitas
Publik
Dalam paradigma
konvensional muara kebijakan dan aksi pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi. Hal
itu dilakukan dengan memperbanyak investasi. Sementara itu liabilitas publik
sering diabaikan. Bahkan sering tidak disadari bahwa pertumbuhan ekonomi itu
sendiri selalu berarti peningkatan liabilitas publik. Dalam paradigma biososioekonomi
semua aset individu adalah liabilitas bagi publik yang tidak bisa diabaikan.
Dalam paradigma
konvensional baik di Indonesia maupun di luar negeri ada kebiasaan buruk yang
selalu terjadi yaitu pencetakan uang. Bank sentral mencetak uang untuk membeli
obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah yang dibeli dengan cara mencetak uang
ini tidak bisa dikatakan sebagai aset publik meski bank sentral menempatkan itu
sebagai asetnya. Hal seperti ini juga akan berkontribusi terhadap depresiasi
mata uang termasuk rupiah. Bunga tabungan yang rendah bila dikoreksi dengan
inflasi akan turut berkontribusi menurunkan daya beli rakyat.
Tingginya hutang
publik akan menekan alokasi anggaran pemerintah untuk jaminan sosial dan
infrastruktur. Secara keseluruhan tingginya liabilitas publik juga akan membuat
makro ekonomi tidak stabil.
Kelemahan
mendasar perekonomian kita yaitu:
- Rendahnya tax ratio
- Pajak individu yang masih rendah dibanding pajak perusahaan
- Buruknya infrastruktur
- Kualitas aset bank sentral
Kemungkinan
Bubble Property
Nasabah-nasabah
tersebut memegang lebih dari satu KPR pada saat bersamaan. Ini adalah investasi
rumah tangga yang dibiayai dengan hutang yang bisa menimbulkan masalah.
Faktor
Eksternal
- Pemangkasan stimulus di Amerika Serikat.
- Membaiknya perekonomian negara maju seperti AS yang diukur berdasarkan ukuran konvensional (pertumbuhan PDB) akan membuat aliran modal kembali ke luar Indonesia. Selain juga akan terjadi repatriasi hasil investasi di Indonesia ke luar negeri.
Sumber bacaan :
http://satriopiningitasli.blogspot.com/
http://satriopiningitasli.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar