Jakarta -Pada Februari 2013 lalu, Indonesia
mencatat mengimpor BBM senilai US$ 2,57 miliar atau sekitar Rp 24,4 triliun,
dan memicu neraca perdagangan Indonesia menjadi defisit. Apa penjelasan
Pertamina terkait hal ini?
"Impor BBM tinggi, ya karena realitasnya konsumsinya seperti ini, tiap tahun konsumsi BBM naik 7%," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Dikatakan Ali, cara untuk mengurangi impor BBM yang terlalu besar ini hanya ada dua. Pertama adalah dengan menaikkan produksi minyak nasional, atau kedua menekan konsumsi BBM.
Saat ini produksi minyak mentah Indonesia masih berkisar 830.000 barel per hari, sementara kapasitas pengolahan kilang BBM di Indonesia mencapai 1 juta barel per hari.
"Dari jumlah tersebut yang diberikan ke Pertamina untuk diolah mencapai 600.000-650.000 barel per hari, sementara kapasitas pengolahan kilang kita mencapai 1 juta barel, makanya perlu impor minyak mentah 300.000-350.000 barel per hari," ungkapnya.
Selain itu, Indonesia juga harus melakukan impor BBM sebanyak 500 ribu-600 ribu barel per hari untuk menutupi tingginya konsumsi dalam negeri.
"Makanya untuk menutupi kebutuhan BBM dalam negeri diperlukan impor BBM per harinya sebanyak 500.000-600.000 barel. Jadi kalau produksi minyak turun ya impor minyaknya tambah besar," tandasnya.
Seperti diketahui akibat impor BBM yang terlalu besar, neraca perdagangan Indonesia di Februari 2013 defisit. Impor minyak mentah mencapai US$ 12,28 juta dan hasil minyak US$ 2,22 miliar.
Neraca perdagangan Indonesia defisit pada Februari 2013, yang nilainya mencapai US$ 327,4 juta. Secara kumulatif (Januari-Februari 2013), jumlah defisit perdagangan Indonesia tercatat US$ 402,1 juta.
(rrd/dnl)
Komentarku :
Ngeri yg kaya makin kaya. Istilah kata “subsidi sama dgn
berdagang” beli trs jual lagi kaya maen saham reksadana “BUY or SELL”. Lagi
pula memang siapa yg menikmati? Mengejar untung transaksi neraca berjalan namun
lupa pertumbuhan ekonomi. Inflasi tinggi, rupiah melemah kpn terbebas dari
hutang? Ngaku jiwa nasional tapi bergaya kapitalis, kelaut aje,..
Impor BBM tinggi tiap tahun konsumsi BBM naik 7%. Strategi mau
menaikkan produksi minyak nasional atau menekan konsumsi BBM.
Produksi minyak mentah Indonesia masih berkisar 830.000
barel per hari, sementara kapasitas pengolahan kilang BBM di Indonesia mencapai
1 juta barel per hari. "Dari
jumlah tersebut yang diberikan ke Pertamina untuk diolah mencapai
600.000-650.000 barel per hari, sementara kapasitas pengolahan kilang kita
mencapai 1 juta barel, makanya perlu impor minyak mentah 300.000-350.000 barel
per hari," Selain itu, Indonesia juga harus melakukan impor BBM sebanyak
500 ribu-600 ribu barel per hari untuk menutupi tingginya konsumsi dalam
negeri.
"Makanya untuk menutupi kebutuhan BBM dalam negeri
diperlukan impor BBM per harinya sebanyak 500.000-600.000 barel. Jadi kalau
produksi minyak turun ya impor minyaknya tambah besar,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar