BEIJING, KOMPAS.com — China meluncurkan misi robot penjelajah ke bulan untuk pertama kalinya pada
Senin pagi. Sebagai langkah baru dalam program ruang angkasa yang dianggap
sangat ambisius.
Robot tersebut diberi nama Yutu atau Jade Rabbit diluncurkan menggunakan roket Chang'e-3 (nama dewi bulan dalam mitologi China), di Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan.
Dalam sebuah CCTV memperlihatkan, dalam waktu satu jam waktu peluncuran, Direktur Zhang Zhenzhong muncul di hadapan staf dan menyatakan misi telah sukses.
Robot akan mendarat di bulan pada pertengahan Desember untuk mengeksplorasi permukaan dan mencari sumber daya alam. Ini adalah misi robot penjelajah bulan ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet dekade lalu.
China menganggap program ruang angkasanya sebagai simbol kemajuan teknologi dan tumbuhnya status China di dunia internasional, serta keberhasilan Partai Komunis dalam membalikkan nasib bangsa yang dulunya miskin.
Hal ini bertujuan untuk membangun sebuah stasiun ruang angkasa permanen pada 2020 dan akan mengirim manusia ke bulan.
Pengguna Sina Weibo, Twitter versi China, menyatakan kebanggaan dan kegembiraan beberapa jam setelah peluncuran.
"Hal ini membuat orang-orang China merasa senang dan melupakan situasi buruk mereka sendiri, " tulis salah satu postingan.
"Setiap kali mereka meluncurkan roket, itu sangat menyentuh," kata yang lain. "Segera, orang China akan pergi ke bulan."
Robot canggih
Misi ini akan meningkatkan pengetahuan ilmiah serta kebanggaan nasional, kata Morris Jones, seorang pengamat ruang angkasa independen yang berbasis di Australia.
"China membuat kemajuan pesat dalam spaceflight," katanya. " Mereka akan mendapatkan banyak penghargaan dari misi ini."
Jones menambahkan, bulan sebagian besar belum dieksplorasi. "Saya berharap bahwa robot China akan memberikan kejutan dalam perjalanan ilmiah".
Sejak 2003, China telah mengirimkan 10 astronaut ke ruang angkasa dan meluncurkan modul antariksa ke orbit bernama Tiangong-1. Modul itu mengirim satelit ke orbit bulan pada 2007 dan 2010, misi yang pertama satelit sengaja menabrak permukaan bulan pada akhir misi.
Satelit kedua dikirim untuk "memverifikasi teknologi kunci", mengorbit bulan dan mengambil foto lokasi pendaratan dalam persiapan untuk misi Chang'e-3, sebelum dikirim ke luar angkasa untuk memantau asteroid, kata kantor berita resmi Xinhua.
Robot penjelajah Yutu, bisa memanjat lereng hingga 30 derajat dan berjalan 200 meter per jam, menurut Shanghai Aerospace Systems Engineering Research Institute.
China telah mampu memperbaiki robot dengan memasukkan teknologi yang dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir, kata Jones, termasuk sistem navigasi optik yang dapat memberikan gambar untuk memperingatkan tempat pendaratan yang tidak aman.
Nama robot terpilih dalam polling online dari 3,4 juta pemilih. AFP
Fikri Hidayat
| Senin, 2 Desember 2013
Ikuti rubrik foto ini di Twitter @kompasimages
http://foto.kompas.com/photo/detail/2013/12/02/66789165313411385917242/china-sukses-kirim-robot-penjelajah-ke-bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar