Selasa, 28 Oktober 2014

Wangsit Keprabon Sangkan Paraning Dumadi #1


Ketika seseorang lahir ke dunia, secara mistis ia ditemani oleh empat saudaranya, yang disebut dengan istilah sedulur papat. Keempat saudara itu, sebagaimana dijelaskan Suwardi Endraswara (2005: 94) terdiri atas kakang kawah, rah, puser, dan adhi ari – ari. Keempat saudara itu keluar dari pertapaan yang disebut dengan gua garba dalam satu jalan dan dalam satu hari, dan keempat saudara itu akan menjadi pamomong, menjaga hidup kita dimana saja. Masing – masing saudara itu mempunyai tugas berbeda – beda. Kakang kawah bertugas menumbuhkan keinginan dan melindungi tubuh manusia. Adhi ari – ari bertugas melindungi diri dan mendatangkan daya pengaruh pada diri kita. Rah atau darah membantu kekuasaan Tuhan dalam mencapai kehendak. Sedangkan puser bertugas menjaga kewibawaan.

Selain empat saudara tersebut, masih ada saudara kelima, yakni pancer. Saudara kelima ini sudah menyatu dalam diri manusia. Pancer ini yang akan memberi komando empat saudara, bagaikan kusir kereta yang ditarik oleh empat ekor kuda. Pancer akan membantu manusia agar mencapai kesempurnaan. Inilah pelajaran mengenai ilmu sangkan paraning dumadi, yakni asal mula kehidupan manusia di dunia.

Untuk memudahkan dalam menangkap pelajaran mengenai kehidupan, pada masa itu masyarakat Jawa mewujudkannya melalui lambang dalam tembang – tembang mistis. Bagi masyarakat Jawa, tembang merupakan ekspresi kreatif tentang kehidupan yang sangat misteri itu dalam bentuk puisi. Oleh karena itu, tembang juga harus disusun berdasarkan aturan – aturan yang sudah ditetapkan, yang dihitung melalui jumlah suku katanya.

Tembang – tembang itu biasanya dikemas dalam bentuk macapat, dinyanyikan dalam berbagai pertemuan. Tembang – tembang macapat ini merupakan seni tradisi lisan yang dihidupkan secara turun – temurun. Sampai saat ini, tradisi menghidupkan macapat masih dilakukan masyarakat Jawa di beberapa tempat pada malam hari. Misalnya, Setiap malam Selasa Kliwon, atau malam Jumat Kliwon, ada pula yang mengambil malam Rabu Wage sehubungan dengan hari kelahiran seseorang.

Dunia Spiritual Soeharto

Tidak ada komentar: