Minggu, 26 Oktober 2014

Kegunung Apian

Hal yang perlu diketahui.

Jika saluran magma dalam tubuh gunung api sudah relatif terbuka maka letusan gampang terjadi.

Ada beberapa jenis letusan gunung api diantaranya letusan eksplosif dan efusif.

Letusan eksplosif terjadi jika tingginya kegempaan vulkanik sedangkan apabila letusan terjadi berasal dari guguran kubah lava yang diikuti awan panas guguran maka letusan itu dikenal sebagai efusif.

Bila terbukti pertumbuhan kubah lava masih berlangsung, dan gempa-gempa frekuensi rendah juga masih terus terekam. "Kondisi ini menunjukkan bahwa fluida (gas, magma, dan uap) masih menuju permukaan.

"Selama kubah lava tumbuh, kemungkinan terjadi awan panas atau sekadar guguran”

Awan panas jenis guguran bisa terjadi karena kubah lava di puncak gunung runtuh.

Guguran kubah lava yang memicu awan panas terjadi bukan disebabkan gaya berat, melainkan terdesak suplai magma baru dengan ancaman terbatas pada radius kurang dari 3 kilometer.

Lalu bila kita amati jika terjadi pelapukan batuan akibat letusan yg bisa memperlemah kestabilan lereng gunung hal ini berpotensi terjadinya longsor dan banjir bandang, terutama di daerah lembah. Jika di puncak gunung hujan lebat dalam durasi lama, potensi lahar hujan pun harus bisa kita antisipasi.

Pikiranku. Bagaimana dengan penanganan gunung Merapi, enak mana ya dikasih hujan terus apa kering namun kesulitan air ? 


Tidak ada komentar: