Minggu, 12 Oktober 2014

Mitos Mengkonsumsi Ikan Sidat Bisa Awet Muda ?

Ikan sidat mengandung protein lebih tinggi daripada ikan salmon. 

Untuk melakukan reproduksi (kawin) ikan sidat ini menuju ke arah laut dalam. Kemudian anakan ikan akan bermuara disekitar pantai Baron pada bln April – Juli sedangkan ukuran besar biasanya terlihat banyak berkerumun saat malam hari bln desember - april. 

Berdasarkan siklus hidup ikan sidat, untuk itu diperlukan jalur ikan (fishway) agar ikan bisa bermigrasi saat akan kawin. 

Kriteria jenis kelamin. Umur dibawah 8 thn betina, jantan diatas umur 8 thn. Secara fisik bisa dilihat betina dgn berat 6 kg kebawah dan tubuhnya lebih panjang.

Makanan alami : cacing sutra, usus ayam, bekicot.

Komposisi makanan mengandung protein tinggi 50 % keatas.

Ukuran bayi (grasil) berikan pakan cacing sutra hingga umur 1 bln setelah itu bisa pakan buatan. Berat 1kg bisa berjumlah 300 – 500 ekor. Ukuran remaja (Elter) dipelihara hingga 3 bln dgn pakan buatan (pellet). Lalu ukuran Fingerlin hingga panen ikan sidat siap konsumsi pakan berupa pasta. 

Untuk menghasilkan 1 kg ikan sidat menghabiskan pakan sekitar 10 kg.

1 kg ikan sidat seharga Rp 3 jt,-
1 kg berjumlah 5.000 – 10.000 ekor

Budidaya ikan sidat perlu dibudidayakan secara lestari dan berkelanjutan agar untung besar, karena menurut mitos mengkomsumsi ikan sidat bisa awet muda.

Sumber : Agritekno TVRI Yogya setiap hari Rabu jam 3 sore wib.
Narasumber : bpk. Mustafah dan bpk. Sukardi dosen perikanan UGM.

Tidak ada komentar: