Senin, 29 Februari 2016

Perjalanan Spiritual 2016

Kata alam ghaib. Kapan gunung api yang aktif pada normal kembali tidak terlepas dari cokro manggilingan.
Tahun - tahun kemarin cokro manggilingan (pengulangan perjalanan sejarah) mencari letak kraton demak, sejarah peninggalane ndak nemu. Biasanya dimana dekat masjid gede pasti tidak jauh dari kraton, namun nyatanya tidak ada pembuktian sejarah. 

Lalu malaikat Hafadzah mengirimi kunci ghaib lagi dengan mencari kebenaran letak makam patih Gajah mada. Ampun mbah gunung, taubat aku mengapa leluhurku sering memberikan petunjuk ya.. Aneh,..

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya untuk Alloh Tuhan semesta alam.

Kemudian disela - sela waktu luang aku pun mulai melakukan perjalanan spiritual.

Singkat cerita,

Dalam kitab Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapanca. Disebutkan bahwa Gajah Mada melakukan perjalanan ke berbagai daerah yang ada di sebelah timur Pulau Jawa, termasuk daerah-daerah di Pulau Sumbawa, seperti Taliwang, Dompo (Dompu), Sapi, Sanghyang Api (Pulau Sengeang), dan juga Bima.

Cerita mengenai kelima makam Gajah Mada yakni meliputi daerah :

  1. Wadu Nocu di Desa Padende, Donggo, Bima, Nusa Tenggara Barat. 
  2. Selaparang, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat
  3. Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban
  4. Pugung Tampak, Kabupaten Liwa, Provinsi Lampung.
  5. Kampung Mada, Desa Matiri, Batauga, Kepulauan Wangi-wangi, Buton, Sulawesi Tenggara
http://emha42yogya.blogspot.co.id/2016/02/misteri-lima-makam-gajah-mada.html

Dimanakah lokasi sebenarnya makam patih Gajah Mada berada ?

Penerawangan dimulai,

Aliran ghaib terjadi pertanda bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, longsor, angin kencang, dll.

Ehm,..jika tidak gunung api yang erupsi, iya gempa bumi yang akan terasa.

Allahualam bi sawab,


Catatan :

  1. Waktu gempa 26-02-2016 06:35:16 WIB, Lintang -9.02, Bujur 111.44,  Magnitudo 5.3, Kedalaman 10 Km, Wilayah 100 km Tenggara PACITAN-JATIM
  2. Waktu gempa 28-02-2016 16:06:26 WIB, Lintang 5.17, Bujur 125.55, Magnitudo 5.4, Kedalaman 171 Km, Wilayah 172 km TimurLaut KEP-SANGIHE-SULUT


Bersambung,..

Minggu, 6 Maret 2016

# Waktu Gempa Lintang Bujur Magnitudo Kedalaman Wilayah
1 05-03-2016 03:20:51 WIB -4.32 94.26 5.3 10 Km 609 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
2 03-03-2016 23:23:10 WIB 3.88 126.15 5.0 93 Km 65 km BaratDaya KEP-TALAUD-SULUT
3 03-03-2016 15:34:57 WIB -9.65 125.16 5.5 10 Km 31 km Tenggara MALAKA-NTT
4 03-03-2016 13:44:21 WIB -4.99 93.73 5.2 10 Km 700 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
5 03-03-2016 13:03:04 WIB -4.83 94.07 5.1 10 Km 658 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
6 03-03-2016 09:28:08 WIB -5.13 93.65 5.3 10 Km 716 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
7 03-03-2016 07:10:52 WIB -4.58 94.56 5.8 10 Km 598 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
8 02-03-2016 23:08:37 WIB -3.75 95.71 5.2 198 Km 440 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
9 02-03-2016 19:49:47 WIB -4.92 94.39 7.8 10 Km 636 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
10 02-03-2016 19:49:47 WIB -4.92 94.39 7.8 10 Km 636 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
11 02-03-2016 19:49:41 WIB -5.16 94.05 8.3 10 Km 682 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
12 02-03-2016 13:09:10 WIB -8.95 112.51 5.2 19 Km 81 km BaratDaya KAB-MALANG-JATIM
13 28-02-2016 16:06:26 WIB 5.17 125.55 5.4 171 Km 172 km TimurLaut KEP-SANGIHE-SULUT
14 26-02-2016 06:35:16 WIB -9.02 111.44 5.3 10 Km 100 km Tenggara PACITAN-JATIM
 
Catatan :
 
Kampung mada Buton : gempa Sangihe, kepulauan Talaud.
Semanding Tuban Jawa Timur : gempa Pacitan, Malang.
Liwa Lampung : gempa Mentawai
Bima, Lombok NTB : gempa Malaka
 
 
 Lalu dimanakah ?

Oh tiidddaaaakkkkk,..

Apakah bertempat diluar negri ?

bersambung,..
 
 
 
 

Minggu, 28 Februari 2016

Misteri Lima Makam Gajah Mada

Misteri Lima Makam Gajah Mada
Salah satu monumen Patih Gajah Mada. (Ist).
Mahapatih Gajah Mada sangat terkenal karena mampu menyatukan sejumlah wilayah nusantara di bawah panji Kerajaan Majapahit.

Namun karir gemilang Gajah Mada menjadi mahapatih Kerajaan Majapahit mengalami masa surut setelah Perang Bubat antara Kerajaan Sunda dengan Majapahit tahun 1279 Saka atau 1357 M.

Dalam Pararaton, dikisahkan bahwa setelah Perang Bubat, Gajah Mada menikmati masa istirahat setelah 11 tahun menjadi mangkubumi.

Di akhir masa hidupnya Patih Gajah Mada pergi meninggalkan Keraton Majapahit ke arah timur.

Selanjutnya, diceritakan bahwa sang Patih Gajah Mada wafat pada tahun 1290 Saka atau 1368 Masehi.

Ada sejumlah tempat yang dipercayai sebagai makam Gajah Mada diantaranya Situs Wadu Nocu di Desa Padende, Donggo, Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Menurut keyakinan masyarakat setempat Wadu Nocu adalah makam Gajah Mada. Keyakinan ini diungkapkan secara turun temurun oleh penjaga makam tersebut.

Bima termasuk wilayah yang pernah ditaklukan Gajah Mada. Ketika Gajah Mada menaklukan suatu wilayah bukan suatu yang mustahil jika dia membuat sebuah tempat yang pada ratusan tahun kemudian bisa dikatakan sebagai petilasan.

Sementara dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapanca
disebutkan bahwa Gajah Mada melakukan perjalanan ke berbagai daerah yang ada di sebelah timur Pulau Jawa, termasuk daerah-daerah di Pulau Sumbawa, seperti Taliwang, Dompo (Dompu), Sapi, Sanghyang Api (Pulau Sengeang), dan juga Bima. Kemudian Gajah Mada dikabarkan meninggal dunia pada 1364 M setelah mengalami sakit. 

Di Selaparang, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat terdapat makam yang dipercayai sebagai makam Gajah Mada. Makam tersebut dapat ditempuh perjalanan 2 jam dari Mataram.

Bentuk makam tersebut seperti sumur bundar dengan susunan batu sungai berukuran sedang yang tertata rapi tanpa tulisan apa pun.

Masyarakat Tuban, Jawa Timur pun menyakini jika Gajah Mada dimakamkan di daerah mereka tepatnya di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban . 

Makam tersebut dikenal dengan nama Makam Barat Ketiga. Barat Ketiga merupakan istilah dari bahasa Jawa yang jika dialihbahasakan berarti angin kemarau.

Di Provinsi Lampung juga ada makam yang diyakini sebagai tempat peristirahatan yang terakhir bagi Patih Gajah Mada.

Makam tersebut terletak di Pugung Tampak, Kabupaten Liwa, Provinsi Lampung. Konon dahulu kala Kapal yang ditumpangi Patih Gajah Mada tenggelam di Perairan Pugung, setelah tiba di Pugung Patih Gajah Mada jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dan dimakamkan di Pekon Pugung.

Keyakinan itu dikuatkan dengan adanya pusara makam serta peninggalan berupa keris, mahkota, pedang, tombak, ikat pinggang, ikat kepala, dan peninggalan lainnya.

Sejak dulu, tempat yang diyakini sebagai lokasi makam Gajah Mada itu hanya berupa gundukan tanah merah.

Baru pada 1981 dibangun pagar keliling. Setelah itu diperbaiki kembali dengan membuat lantai di sekitar lokasi makam pada 2010.

Warga pesisir pantai antara Pelabuhan Sempo Liya dan Pulau Simpora, tepatnya di Kampung Mada, Desa Matiri, Batauga, Kepulauan Wangi-wangi, Buton, Sulawesi Tenggara juga menyakini makam Gajah Mada berada di wilayahnya.

Hal ini dibuktikan dengan adanya batu prasasti yang dinamakan Batu Mada. Konon Gajah Mada yang memiliki banyak kesaktian memilih salah satu gua di wilayah Togo Moori untuk bertapa.

Di gua daratan Pulau Karang Wangiwangi yang bersambung ke laut lepas inilah Patih Gajah Mada moksa (menghilang) saat semadi.

Demikianlah cerita mengenai kelima makam Gajah Mada yang diyakini warga setempat sebagai tempat dimakamkannya tokoh legendaris ini.

Namun soal kebenaran makam Gajah Mada belum bisa diketahui secara pasti karena belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

Sumber :
- Buku Kisah Cinta Gajah Mada, Grsta Bayuadhy, Cetakan Pertama, 2015.
- Wikipedia dan diolah dari berbagai sumber.
 
 http://daerah.sindonews.com/read/1041185/29/misteri-lima-makam-gajah-mada-1441483605

Sabtu, 27 Februari 2016

HAKIKAT SEMANGAT KEBANGSAAN KITA

HAKIKAT SEMANGAT KEBANGSAAN KITA
Oleh Abdurrahman Wahid


Kongkow Bareng GUS DUR membagikan foto Sofian J. Anom.
Ketika pada tahun 1933, KH. M. Hasjim Asy’ari Tebuireng (Jombang) memerintahkan putra beliau KH. Wahid Hasjim yang baru pulang dari Tanah Suci Mekkah untuk mempersiapkan Muktamar NU ke-9 di Banjarmasin (Borneo Selatan), pertanyaan tentang kebangsaan lalu muncul. Dijawab oleh beliau, bahwa kita memerlukan pembahasan terus-menerus antara ajaran agama Islam dan paham kebangsaan/nasionalisme tersebut. Lalu menjadi jelaslah, bahwa di negeri ini ajaran agama Islam tidak bisa lepas dari faktor kebangsaan tersebut. 

Kalau hal ini dilupakan, maka ‘perjuangan Islam’ di negeri ini hanya akan diikuti oleh jumlah kecil dari para anak bangsa. Mayoritas anak bangsa itu tidak biasa berjuang terlepas dari faham kebangsaan/nasionalisme, karena hal itu memang sudah lama dilakukan di negeri ini. Wangsa Syailendra dari kaum Buddhis di Pulau Sumatera sudah merasakan masalah tersebut sejak abad ke-6 Masehi. Penjelajah Buddhis dari daratan Tiongkok, bernama Fa-Hien pada abad ke-6 Masehi mendapati bahwa dinasti Sriwijaya di sebelah Selatan Sumatera menyimpan semangat kebangsaan dalam kehidupan mereka. 

Ketika orang-orang Sriwijaya menyerbu pulau Jawa melalui Pekalongan sekarang ini, kemudian melewati Kerajaan Hindu Kalingga di Wonosobo sekarang ini, mendirikan Candi Borobudur di daerah Muntilan (Magelang sekarang), dua abad kemudian, mereka harus menerima kenyataan akan pembangunan Candi Prambanan (Rara Jonggrang) yang bercorak Hindu Buddha. Ketika kemudian dari kalangan Hindu dan Buddha secara terpisah menunjukkan reaksi atas ‘agama campuran’ tersebut, maka rakyat Prambanan pada abad ke-10 Masehi berpindah secara besar-besaran ke wilayah Kediri.

Agama Hindu-Budha itu, disebut juga agama Bhairawa, kemudian meneruskan perjalanan dan menjadi agama resmi Kerajaan Daha di kawasan Kediri. Kemudian, mereka berpindah ke Singasari, sebelum pada akhirnya menjadi agama yang hidup di Kerajaan Majapahit. Di tempat baru itu, ‘agama campuran’ itu harus menerima kehadiran gerakan Islam di Desa Terik (terjemahan kata Tarikat di tepian sungai Brantas) yang berada di bawah perlindungan angkatan laut Tiongkok yang beragama Islam, waktu itu. 

Jadi pluralitas dalam bentuk dialog terbuka itu, sudah lama dijalani bangsa Indonesia. Kita belum lagi berbicara tentang kerajaan Buddha di Pakuan (sering juga dinamai Tarumanegara) dekat Bogor. Sekarang juga orang-orang ‘beragama asli’ seperti Sunda Wiwitan di kalangan orang-orang Badui dan sebagainya di Jawa Barat. 

Ketika kemudian Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit ‘mengatur’ terbunuhnya Putri Dyah Pitaloka di Bubat (sebelah utara Jawa Timur dekat Gresik sekarang), motifnya tidak lain adalah ketakutan akan munculnya aliansi politik militer antara kerajaan Hindu di Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk (Brawijaya IV) yang beragama Hindu-Budha dan Prabu Siliwangi dari Pajajaran, yang beragama Hindu. Kalau itu terjadi, Gajah Mada takut aliansi politik militer itu akan mengucilkan masyarakat santri di Majapahit. 

Ketika Hayam Wuruk marah, Mahapatih Gajah Mada melarikan diri melalui kawasan Banten Selatan dan naik perahu dari Balaraja ke Krui di Lampung Barat sekarang. Ketika kemudian ia menyadari, bahwa rencana perkawinan tersebut tidak mengandung kemungkinan munculnya aliansi Majapahit-Pajajaran, maka ia pun mengirimkan pesan kepada Hayam Wuruk bahwa motifnya melakukan hal itu, adalah karena takut timbulnya aliansi tersebut. Hayam Wuruk mengirimkan pesan, bahwa ia menginginkan Gajah Mada datang sendiri menghadap ke Kraton di Majapahit, guna menyampaikan hal itu. Sesampai di Majapahit (di kawasan dekat Jombang sekarang) selama berbulan-bulan, Sebelum ia dapat menghadap Hayam Wuruk, ia pun meninggal dunia karena sakit.

Dari gambaran di atas, bahwa baik Gajah Mada maupun Hayam Wuruk ingin menghindari aliansi-aliansi politik dan militer antara Majapahit dan lain-lainnya. Ini karena sudah sejak seabad sebelum itu, hutang perang (war loan) Majapahit sudah membengkak, menjadi tanggungan Majapahit yang sangat berat. Di samping itu, apabila aliansi politik militer itu berlangsung maka kandaslah apa yang dicita-citakan Mpu Tantular sejak dua abad sebelumnya, yaitu terkenal dengan adagium Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, namun tetap satu jua). Adagium inilah yang kemudian oleh Bung Karno diberi nama Pancasila pada tahun 1945.

Dalam kerangka dialogis agama Islam dan kebangsaan itulah tokoh-tokoh eksponennya, seperti H.O.S Tjokroaminoto, KH. M. Hasjim Asy’ari, Bung Karno dan Djojosugito bergerak dan berkiprah. Perjuangan ini berujung pada Muktamar NU ke-9 di Banjarmasin pada tahun 1935, yang memutuskan NU tidak akan mendirikan negara Islam. Kalau hal ini kita lupakan sekarang dan kita mengikuti ‘garis perjuangan’ Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), PKS (Partai Keadilan Sejahtera) atau Front Pembela Islam (FPI) yang ingin mendirikan negara Islam, maka kita akan menyalahi keputusan Muktamar tersebut.

Maukah mayoritas bangsa ini menjaga dialog Islam dan kebangsaan itu? Sebelum kita dapat melakukan hal itu, sebaiknya kita tetap pada keputusan Muktamar di atas saja, bukan?

*) Tulisan ini pernah dimuat di koran Sindo, 18 Januari 2008

Jumat, 26 Februari 2016

Indahnya 28 Photo Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulapot) Inspirasi dalam berkebun

Enjoy and Share !!
 
http://petanitop.blogspot.com/2016/01/indahnya-28-photo-tanaman-buah-dalam.html

Kelanjutan cerita misteri Gunung Api 2016

Dear my diary,
26 february 2016, Jam 20.11 wib.

Alam sadar ku berkata benar. Untuk mengurangi temperatur gunung api yang erupsi bisa terjadi dengan cara lewat kegempaan.

Jadi ceritanya ketika alam ghaib terbuka dan karena aku agak mengerti zona itu namun kurang paham lalu aku pun berdoa ada apa gerangan hingga tidak bisa tidur. 

Ternyata oh ternyata. 

Gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) terjadi di Pacitan, Jawa Timur. Dengan kedalaman 10 km pada koordinat 9.02 LS,111.44 BT (100 km Tenggara Pacitan-Jawa Timur). "Sumber gempa berada zona pertemuan lempeng Hindia Australia dan Eurasia. 

https://news.detik.com/berita/3151502/gempa-53-sr-guncang-pacitan-terasa-hingga-yogyakarta-tak-berpotensi-tsunami

Lalu aku mencoba cari tahu kembali kejadian yang akan datang selanjutnya.


Orang mirip N = ............... yang bisa membuat temperatur normal kegunung apian.


Lalu karena aku harus mau bilang kemana kemudian aku catat di dinding facebook ku.

Gunung yg lebih tinggi dari G. Merapi antara gunung kerinci, semeru dan raung, Ayo jangan sampai gagal mendeteksi dini bencana alam,..


http://emha42yogya.blogspot.co.id/2016/02/gunung-api-aktif-2016.html

Koncian alam ghaib : N = An - Nur

Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem, Pendowoharjo, Sewon, Bantul.

http://jogja.tribunnews.com/2016/02/26/tim-sar-masih-lakukan-pencarian-tiga-santri-yang-terseret-ombak-di-parangtritis

Penerawangan pun dimulai,..

Gunung kerinci, semeru dan raung,

Ungkapan ghaib,

Innalilahi wa inna ilahi rojiun,

Korban Muh Fatih, Abdan Syakuro, Syafiudin Arosyid.

Fatih = 6+1+20+9+8 = 44, 4+4 = 8 = H
Abdan = 1+2+4+1+14 = 22, 2+2 = 4 = D
Syafiudin = 19+25+1+6+9+21+4+9+14 = 108, 10+8 = 18 = R

8+4+18 = 30, 3+0 = 3 = C

Kode : H,D,R >< R,D,H 

Pesan tersirat : 3 derajat celcius.

1 orang korban atas nama Abdan Syakuro ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

bersambung,..


Minggu, 28 Februari 2016. Jam 14.00 wib

Kemungkinan suhu air laut sedang tidak normal,  seekor ikan lumba - lumba sepanjang 3 meter terdampar di Lhokseumawe propinsi Aceh.

http://regional.kompas.com/read/2016/02/27/21362461/Lumba-lumba.Sepanjang.Tiga.Meter.Terdampar.di.Perairan.Lhokseumawe


Lhokseumawe = 12+8+15+11+19+5+21+13+1+23+5+33+13+3 = 16 = P
Aceh = 1+3+5+8 = 17 = Q 

Kode : P,Q

Pesan tersirat : Piye iki (bagaimana ini)

bersambung,..

Kamis, 25 Februari 2016

Ucapkan Terima Kasih Kepada Sponsor

Alhamdullilah. Terima kasih kami ucapkan kepada sponsor yang telah memberikan orderan sortir kertas hingga admin punya kegiatan dari tahun 2013 - 2016.

Dari uang yang masuk, aku bisa beli pulsa internet, kopi, dan perlengkapan relawan sosialku.

Dan dari kegiatan kemanusiaan yang admin laksanakan semata - mata untuk mendapat ridho Allah SWT tuhan pencipta alam, semoga berkah dan nantinya bisa bermanfaatkan bagi masyarakat. 

Serta tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada rekan - rekan relawan dan semua pihak yang telah membantu baik berupa materi, pemikiran sharing pendapat hingga admin memperoleh sertifikat dari berbagai kegiatan pelatihan relawan.  

Sertifikat pelatihan Search and Rescue (SAR)



Salam siaga, salam tangguh, merdeka,..

Perlengkapan BMR



1
Topi
1
    50.000
      50.000
2
Seragam hitam
1
    60.000
      60.000
3
Senter "Police"
1
    80.000
      80.000
4
HT "Suicom"
1
  400.000
    400.000
5
Charger + batery cash
1
  150.000
    150.000
6
Tas kecil
1
    30.000
      30.000




    770.000
Perlengkapan Banser



1
Topi
1
    60.000
      60.000
2
Baret + emblem
1
    65.000
      65.000
3
Baret hitam
1
    75.000
      75.000
4
Kaos
1
    60.000
      60.000
5
Jahit seragam
1
  100.000
    100.000
6
Sepatu Linmas
1
    80.000
      80.000
7
Sabuk
1
    30.000
      30.000
8
Kopel
1
    30.000
      30.000
9
Tempat HP
1
    25.000
      25.000
10
Tempat HP
1
    15.000
      15.000
11
Tempat HT
1
    20.000
      20.000
12
Primitan
1
     5.000
       5.000




    565.000
Perawatan



1
Servis HT
1
  300.000
    300.000
2
Cuci Foto
1
  100.000
    100.000
3
Pulsa Internet 3 thn
36
    55.000
 1.980.000
4
Bensin
60
     7.000
    420.000




 2.800.000








Jumlah =
 4.135.000