Sabtu, 07 Mei 2016

Ende yang Melahirkan Pancasila

Di sini Soekarno dijauhkan dari gelora pengikutnya. Di bawah pohon sukun kota sunyi ini tercetus dasar negara.

Rumah pembuangan: Flores menyimpan situs sejarah bagi fondasi berbangsa. (Seno Gumira Ajidarma)
 
Saya tiba di depan rumah itu pada suatu pa­­­­­gi dengan menumpang ojek. Pin­­tu masih tertutup. Jadi saya sa­ra­pan nasi kuning dahulu dari warung di depan rumah tersebut. A­gak naik tempatnya. Barangkali dulu dari sini orang mengawasi Soekarno, pikir saya, teringat ce­rita seseorang yang terus mene­rus mengikutinya dari jauh, apa­­lagi jika bukan untuk memata-matainya.

Seperti bisa dibaca dalam otobiografinya, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1966) oleh Cindy Adams, ada kejadian menggelikan. Hanya ada 8 polisi di Ende, yang waktu itu tentu jauh lebih su­nyi. Meskipun menyamar, Soekarno se­lalu tahu. Hanya polisi yang bersepeda hi­tam merk Hima. Orang Belanda pula.

Sebetulnya polisi mendapat perintah mengawasi dari jarak 60 m. Namun pada suatu sore, seseorang “… membuntutiku di jalan raya yang dijalani angsa, kambing, ker­bau dan sapi. Aku bersepeda melalui rumah panggung menuju sungai. Jalan sempit, jadi dia mengayuh mengembus-embus hampir bahu-membahu de­nganku. Waktu dia berhenti untuk memata-matai, dua anjing melompat sambil me­nyalak menggeram. Pemaksa hukum yang tinggi kejam ini, kaget memanjat ke atas sepeda, berdiri di sadel dengan kedua tangan berpegang erat ke pohon.”

Itulah salah satu hiburan segar di antara hari-hari berat selama 1934 -1938. Dia­singkan ke tempat tak seorang pun me­nge­nalnya, sungguh mematikan jiwa ak­tivis populer seperti Soekarno.

Ketika penjaga tiba dan membuka pin­tu, saya bebas keluar masuk. Saya coba meng­­ambil sudut pandang Soekarno ke­ti­ka memotret, dari duduk di kursinya sam­­pai menengok ke dalam sumur sea­kan mengambil air. Meskipun tiba dengan keluarga, Inggit dan anak angkat, Ratna Jua­mi, terbayang keterasingan intelektualnya. Hanya dengan menerus­kan segala cara perjuangan, ia temukan pem­bebasan jiwa. Sembunyi-sembunyi ajarkan Indonesia Raya.

Naskah-naskah sandiwara tersimpan tak  terawat di balik kaca lemari. Naskah yang ia gunakan menularkan gagasan mer­deka, apakah tak takut rusak atau di­curi? Lebih baik dibukukan, aslinya di­simpan di tempat lebih aman bersuhu sesuai bagi dokumen tua. Lukisan, tempat ti­dur dan perabotan otentik butuh lebih dari sekadar bulu ayam pemelihara.

Pernah ada polemik, benarkah ia per­nah bersurat mohon ampun dan dibe­bas­­kan, berdasarkan arsip Belanda yang di­kutip John Ingleson. Ada pernyataan, su­rat-surat itu ditanam intelijen kolonial un­tuk meruntuhkan karisma Soekarno.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/08/ende-yang-melahirkan-pancasila

USUS BUNTU

Usus Buntu, bukan karena makan biji - biji an.

Dulu kita sering diingatkan orang tua kita jangan telan biji jeruk, nanti usus buntu...!!

Kata seorang dokter bedah.

Dokter itu menerangkan bahwa dia sudah ribuan kali mengoperasi orang yang kena sakit usus buntu. Selama dia operasi usus buntu, belum Pernah dia menemukan di dalam usus buntu itu yang namanya biji jeruk, biji jambu, biji cabe, apalagi biji durian. 


Dokter itu menerangkan pula, bahwa sakit usus buntu terjadi karena kita : 


🍀
KURANG MINUM AIR..!!
🍀
KURANG MAKAN MAKANAN YG MENGANDUNG SERAT
🍀
TERLALU BANYAK MAKAN MKANAN OLAHAN(roti,bakso,sosis)

Bukan karena makan biji-bijian.


As simple as that ? Ya, karena kurang minum air,dan makan serat bisa berakibat frekuensi BAB juga berkurang. Frekuensi BAB berkurang, sementara makanan yang kita makan sudah jadi sampah, yang siap dibuang, mampet di usus besar.

Akhirnya kotoran tersebut naik, dan masuk ke usus buntu. Karena sudah berupa kotoran, membusuk, jadilah infeksi.


Infeksi terjadi, kadar darah putih naik (karena ada infeksi). Maka kalau ada gejala Usus Buntu, saat di cek darah, kadar leukosit pasti naik dengan tajam.


Jadi, kalau mau terhindar dari usus buntu : Banyak lah minum air putih, dan makanan serat tinggi.


Kotoran didalam usus buntu akan keluar di 'flushing' oleh air putih, dan zat senyawa yang ada di dalam makanan serat.


Sekedar tips (yang saya dapat di toilet VICO), di tempat Urinoir mereka, ada 4 lingkaran tentang warna Air kencing: yang berwarna putih (bening), lalu kuning muda, kuning agak tua, dan kuning tua sekali.

Lalu dibawahnya ada penjelasan.


Warna bening : You are in good shape..!
Warna kuning muda : You still Ok, but drink more Water.
Warna Kuning agak Tua : You are being dehidrated..!


Drink water now..!!


Warna kuning tua sekali : Warning, Your body in danger..!!!
Kita bisa tahu kita kurang minum dari warna air seni kita. 


Keep drinking guys....drink Water, not softdrink, coffee or alcohol...


Tambahan info yang saya terima dari Ahli Gizi .. sebaiknya kita minum air jernih yang sehat .. minimal 5 % dari berat badan kita. Misalnya .. berat badan kita 60 kg .. kita minum minimal 3 liter (sekitar 12 gelas) air jernih yang sehat dalam sehari (24 jam). Jadi kira-kira setiap 2 jam .. kita perlu minum satu gelas air. Itu kalau kita ingin sehat selalu. 

Semoga bermanfaat


Nurul Arsyd