230813. Beli Dollar di Bank Mandiri, BCA terus kalo mo jual Dollar di bank BCA, BII.
Semakin banyak permintaan Dollar di bank Mandiri, BCA semakin naik nilai tukar Dollar. Ada baiknya bank BCA, BII dan bank - bank lainnya harus bisa mengantisipasi keinginan internasional terhadap bunga bank yang mengiurkan, jangan sampai kelangkaan Dollar akibat kebijakan Moneter global. Lalu tugas BI harus bisa lebih irit menangani cadangan devisa negara. Ehm, Kalo begitu kita siapkan saja kuburan internasional disalah satu kepulauan kita. Pikiranku apakah akan ada investor yang berminat berinvestasi di NKRI neh, biar makin meningkat IHSG saham gabungan dan menguatkan Rupiah. Mimpi menstabilkan Dollar kisaran Rp 9.750 di thn 2014 sekarang saja Dollar hampir Rp 11.000,- sedang mencoba menstabilkan politik dan pertumbuhan ekonomi kita guna meningkatkan kesejahteraan bersama. Waduh tobat aku lagi tembus otaknye siapa coba?
Semakin banyak permintaan Dollar di bank Mandiri, BCA semakin naik nilai tukar Dollar. Ada baiknya bank BCA, BII dan bank - bank lainnya harus bisa mengantisipasi keinginan internasional terhadap bunga bank yang mengiurkan, jangan sampai kelangkaan Dollar akibat kebijakan Moneter global. Lalu tugas BI harus bisa lebih irit menangani cadangan devisa negara. Ehm, Kalo begitu kita siapkan saja kuburan internasional disalah satu kepulauan kita. Pikiranku apakah akan ada investor yang berminat berinvestasi di NKRI neh, biar makin meningkat IHSG saham gabungan dan menguatkan Rupiah. Mimpi menstabilkan Dollar kisaran Rp 9.750 di thn 2014 sekarang saja Dollar hampir Rp 11.000,- sedang mencoba menstabilkan politik dan pertumbuhan ekonomi kita guna meningkatkan kesejahteraan bersama. Waduh tobat aku lagi tembus otaknye siapa coba?
Opo neh
kui masih wajar, aman, tidak seperti negara laen. Nilai tengah Dollar sudah Rp
10.800,- per 240813. Penutupan perdagangan reksadana setiap sabtu jam 3 pagi
mulai lagi senin - sabtu. Susun strategi, tetap semangat. Ayo selamatkan
aset-aset negara yang tergadaikan.
Nilai
tukar rupiah terhadap Dollar Sekarang mendekati Rp 11.000,- Ini menandakan sektor
kontraktor, industri macet karena tidak ada investor yang berminat dan otomatis
PHK massal, kuli ngak ada kerjaannya termasuk saya. Namun beda dengan sektor
perdagangan, pertanian karena kita mengimpor otomatis ingin biaya impor murah,
hal ini tidqk diambil pusing investor yang mengekspor produk dari negara kita
sperti bahan mentah tambang, gas alam, gerabah, keramik, bidang seni budaya.
Intinya kalo kita impor pasti keinginan Dollar tinggi namun perekonomian kita
terancam ketika tidak ada daya saing produk unggulan, yang aku khawatirkan
suatu saat bila kita berperang pada kelaparan semua mengapa? karena kita
ketergantungan impor langsung terima beres sedangkan kita masih punya utang
luar negri sewaktu-waktu distop secara langsung produk langka harga menjadi
sangat mahal. Hal pertama kita harus mewaspadai investor asing ataupun domestik
yang mengetahui nilai BI rate tinggi. Istilah kata mereka kerja dinegaranya
satu bulan sama dengan dinegara kita tiga bln lalu taruh uang dibank kita terus
ketika kita sedang susah, Dollar langka lalu mereka dengan Dollar kembali
kenegaranya atau disimpan disuatu pulau dengan sekutunya habislah kita dijajah
secara tak langsung. Perhatikan Migrasi penduduk antar negara dan pulau dengan
mempertimbangkan sumber daya alam dan kemampuan yang dimiliki. Mengapa tidak
Euro, Ringgit, Sen, Pounsterling, dll karena Dollar lebih stabil, wong satelit
mereka yang punya. Contoh kasus Ironis ketika gedung Gelora Bung Karno
digadaikan apakah bisa menjamin rakyat adil makmur sentausa. Kapan sepak bola
bisa menang, lari kesana kesini terpontang panting tetap aja kalah mungkin sudah
perjanjian secara tertulis padahal biaya karcis kan lumayan.
Kalo gak impor menuhinnya dari mana? Produksi dalam negri belum cukup buat menuhin. Harus dipikirkan.
Impor
boleh saja asal tidak dikorupsi. Nah, untuk memenuhinya cari investor. Jangan
salah loh, negri kita bisa memenuhi namun karna orang yang mampu doloan lebih
senang invest diluar negri, kalo bagi mereka sambil refresing menikmati hasil
kerja mengisi masa pensiun dari sana sebutan ekspor dikita sebutan impor padahal
orang Indonesia. Permasalahan sekarang koruptor belum terus terang, pasti ada
temannya tidak mungkin mereka bekerja sendirian. Otomatis investor ragu lebih
baik menunggu pemilu, aman tidak beresiko namun perkiraanku penguatan Dollar
akan terus terjadi karena banyaknya permintaan. Yups, betul memang produksi dalam
negri belum memenuhi seperti minyak karena sekarang debit air lebih tinggi dari
daratan akibat gletser mencair, namun bisa di pakai buat cadangan minyak dunia.
Terus kalo impor daging, produk pangan sepertinya kita menghargai mereka yang telah
invest di negara kita namun sekarang ladang tidak diproduksikan karena kondisi
alam, ketimbang ngebor yang keluar lumpur. Menurutku subsidi BBM itu bisa
disebut seperti berdagang. ya begitu deh kira - kira. Akurat, sistematis, ekonomis saat terkapar tidak berdaya dan matahari pun membumbung tinggi.
Orang besar terkena racun, ahli racun berkata hidup daging. Innalilahi wa inna ilahi rojiun.
Paket yang
aneh. Mentoleransi nilai pajak namun impor tetap berjalan tanpa batas, artinya
bisa-bisa engkau sajalah. Perkiraanku mampukah BI rate 7% menarik investor
ketika Dollar Rp 12.000,-
Rencana jangka pendekku berarti nabung deposito ah ntar
ketika BI ratenya 7 %, mayan paling ngak naruh Rp 10.000.000,- bunganye sekitar
Rp 80.000 – Rp 100.000 an per bulan seperti tahun 1998. Hixixixi..
Ehm, sekarang waktunya mengamati
syarat pinjaman 5% dari pinjaman harus tersedia di bank dengan bunga flat 7%
per tahun, grass priode 3 tahun lalu 3 tahun pertama bayar bunganya saja,
tahun berikutnya baru bunga plus angsuran. Ouw, berarti investor memprediksi setelah
sepuluh tahun, baru menyikapi aksi ambil untung karena pergantian kepemimpinan,
yang penting aman terkendali buat sang investor.
Aku
bukan ahli ekonomi dan tidak tahu urusan politik, yang aku mau
kepastian dan ketenangan menikmati masa mudaku. I Love Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar