Sluri merupakan produk sisa
pengolahan biogas berbahan campuran kotoran ternak dan air. Kedua bahan itu
mengalami proses fermentasi tanpa oksigen dalam reactor selama 50 – 60 hari,
menghasilkan gas metan, karbondioksida, dan air serta menyisahkan limbah semi
padat, yaitu Sluri. Setelah keluar dari reactor, sluri cair diendapkan atau
didiamkan dilubang penampungan selama 1 minggu. Tujuannya menghilangkan gas
beracun antara lain gas metan yang berbahaya bagi tanaman atau ternak.
Menurut Yudha Hartanto. Sluri
cair memiliki PH 7,9 – 8,3 dan kadar air berkisar 90 – 93 %. Kualitas sluri
dipengaruhi kandungan ion ammonium. Sluri cair memiliki kandungan nitrogen
efektif 100 %. Artinya, tanaman bisa menyerap seluruh kandungan nitrogen itu.
Kandungan amonium berkurang bila terjadi penguapan berlebih akibat paparan
sinar matahari. Pengeringan sluri yang ternaungi masih memiliki 85 % kandungan
nitrogen efektif. Sluri yang dikeringkan dengan sinar matahari langsung hanya mengandung
65 % nitrogen efektif. Dengan demikian, sluri cair yang berasal dari reactor lebih
baik jika langsung diberikan kelahan. Jika disimpan, pastikan terlindung dari
sinar matahari.
Sumber : Trubus 524 – Juli 2013/XLIV.
Faedah usai gas Sirna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar