Harianjogja.com, JAKARTA — Mahasiswi Darmajaya
Lampung, Bunga Vania, berhasil melakukan inovasi dengan menciptakan
software pendeteksi penyakit flu burung.
Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika ini, di Bandarlampung,
menjelaskan, perangkat lunak pendiagnosa flu burung yang dia ciptakan
ini dibuat dengan menggunakan Program MATLAB R2008a.
Menurut Vania, melalui software buatannya ini, sistem secara otomatis
mendeteksi kerusakan pankreas pada gambar yang diambil dari mikroskop
digital.
“Virus H5N1 umumnya menyerang beberapa bagian organ utama pada
unggas, terutama di bagian pankreas. Salah satu indikator unggas
terinfeksi flu burung adalah adanya nekrosis atau kematian sel pada
organ, dalam hal ini adalah pankreas. Software ini mampu membaca
keberadaan nekrosis pada citra atau gambar di jaringan pankreas,”
jelasnya, seperti dilansir dari laman Liputan6.com, Senin (10/9/2014).
Mahasiswi yang lahir di Liwa Kabupaten Lampung Barat 22 tahun silam
ini menambahkan, software itu bekerja dengan menerapkan operasi
morfologi citra digital yang dapat mendeskripsikan bentuk suatu objek di
dalam citra.
Ia menjelaskan lagi, untuk proses pendeteksian, pengguna terlebih
dahulu menyimpan beberapa citra dari pengamatan jaringan pankreas ayam
dengan mikroskop digital ke dalam komputer.
Kemudian citra-citra tersebut diinputkan ke dalam sistem untuk
diproses menggunakan operasi morfologi citra digital. Operasi morfologi
citra digital ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk suatu objek di
dalam citra. Dalam hal ini bentuk yang dimaksud adalah daerah nekrosis
pada citra jaringan pankreas.
Menurut dia, jika daerah nekrosis terdeteksi pada citra jaringan
pankreas, maka sistem akan otomatis memberikan outline untuk memperjelas
daerah nekrosisnya. Selanjutnya hasil pendeteksian ini dapat dijadikan
dasar untuk diagnosa flu burung.
Upaya untuk menghasilkan inovasi ini, putri pasangan dari Supoyo dan
Tri Lestari ini mengaku menghabiskan waktu selama tiga bulan, dan
mendapatkan banyak arahan dari Dr Ir Suhendro Yusuf Irianto MKom selaku
dosen pembimbing.
Dia berharap software ini bisa menjadi alternatif bagi peneliti untuk
mengamati kerusakan jaringan dalam rangka pengembangan ilmu patologi,
khususnya penyakit flu burung.
“Kasus flu burung sempat menjadi momok bagi masyarakat Indonesia,
karenanya dibutuhkan penanganan serius dalam mengantisipasi penyebaran
virus yang ditularkan melalui unggas ini. Mudah-mudahan inovasi yang
saya ciptakan dapat memberikan sumbangsih dalam penerapan pengolahan
citra digital untuk memudahkan pengamatan kerusakan jaringan hewan,
terutama pada unggas,” ujar Bunga.
Kendati demikian, diakui Bunga, penelitian ini masih membutuhkan
pengembangan lebih lanjut, karena sampel yang dilakukan masih dalam
skala kecil. Menurutnya, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat,
dibutuhkan uji sampel yang lebih besar. Di samping itu, dapat pula
disempurnakan dengan pendeteksian yang dibuat secara realtime dari
sampel gambar mikroskop digital, ujarnya lagi.
Rektor IBI Darmajaya, Dr Andi Desfiandi SE MA, menyatakan, penelitian
merupakan salah satu implementasi dalam menjalankan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Menurutnya, budaya penelitian terus dikembangkan di
IBI Darmajaya dengan tujuan untuk menciptakan kualitas pendidikan yang
lebih baik.
“Dengan penelitian ilmiah akan lahir temuan-temuan baru yang menarik
perhatian kalangan civitas akademik ataupun publik. Lebih dari itu,
hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan bidang keilmuan yang diteliti. Karenanya, di sini kami
senantiasa mendorong mahasiswa untuk aktif melakukan penelitian dan
menulis karya ilmiah,” katanya.
Kasus flu burung atau Avian Influenza yang menghebohkan Indonesia
disebabkan oleh Virus H5N1 dan diketahui sangat berbahaya karena bisa
berakibat kematian pada unggas maupun manusia.
Sumber:http://www.harianjogja.com/baca/2014/11/10/inovasi-mahasiswa-mahasiswi-asal-lampung-ini-ciptakan-software-pendeteksi-flu-burung-551026
Komentarku :
Luar biasa. Itu cara mendeteksi kerusakan pankreas
kondisi unggasnya masih hidup, apa sdh dibedah bangkai ? Tetap semangat,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar