Karbon, sumber memanasnya Bumi. Sekitar dua pertiga karbon tersebut lepas ke atmosfer sebagai karbondioksida dan sisanya terperangkap di sedimen lautan bagian atas.
Para peneliti ini menyatakan, "Model komputer kami menunjukkan bahwa dalam jutaan tahun, mikroba mungkin mengubah karbon menjadi gas metana," sehingga kemudian bisa mempercepat menghangatnya iklim jika lapisan es ini mencair.
"Saya harap generasi masa depan akan melihat hari ini sebagai sebuah titik balik, saat semangat kerjasama global muncul untuk mengatasi tantangan besar yang kita alami." Dan kini dengan segera Kutub Utara akan bebas es pada musim panas," kata Direktur Greenpeace Kumi Naidoo dalam sebuah pernyataan.
Menurut ilmuwan, perubahan iklim terjadi saat karbondioksida dan berbagai gas yang dihasilkan manusia muncul ke atmosfer dan membuat planet sulit untuk merefleksikan kembali panas itu ke angkasa, sehingga terjadi efek rumah kaca. Bersamaan dengan melelehnya es di Greenland, gas rumah kaca lain, metana, yang terperangkap di es abadi pun terlepas ke udara. Metana tersebut berasal dari sisa jasad tumbuhan dan hewan yang terperangkap dalam sedimen dan kemudian tertutup lapisan es dalam Zaman Es terakhir. Metana 25 kali lebih efektif dalam memerangkap panas sinar matahari daripada karbondioksida. Saat metana dilepas ke atmosfer dan planet menghangat lagi karena efek rumah kaca, maka lebih banyak es lagi yang akan meleleh, dan melepaskan lebih banyak karbon ke udara.
http://id.berita.yahoo.com/penelitian-melelehnya-lapisan-es-abadi-lepaskan-jutaan-ton-karbon.html
http://id.berita.yahoo.com/penelitian-melelehnya-lapisan-es-abadi-lepaskan-jutaan-ton-karbon.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar