Semua orang yang berinteraksi sosial kemasyarakatan pasti mempunyai masalah. Akan tetapi masalah itu bisa teratasi bila kita kenal permasalahan itu sendiri. Seperti pelajaran studi kasus menyebabkan orang yang mempelajarinya mempunyai pengalaman hidup dibidang keahlian tertentu tetapi cenderung memiliki pengalaman baru yang ingin diselesaikan walaupun tidak tercapaikan.
Kasus pertama. Seorang ahli administrasi manajemen perusahaan memiliki suatu proyek pembangunan tetapi sesuatu sebab beliau harus bekerja tidak sesuai dengan keahliannya dan tidak memiliki pengalaman dibidang tersebut. Apakah proyek tersebut akan sukses terlaksana? Disinilah pentingnya pengalaman kerja dan orang - orang yang mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam menentukan sikap untuk kemajuan bersama.
Orang yang mengerti ilmu, telah berikhtiar baik dan buruk akan tetapi belum mengapai sukses. Misal seorang manajemen keuangan mencampuri urusan teknik ataupun produksi yang berpikiran dari sanalah mereka bisa bekerja dan alhasil ketika proyek macet terjadilah persilisihan. Orang teknik dan produksi berpikiran kalau tidak ada uang atau fasilitas pendukung mana bisa mereka bekerja, sedangkan orang manajemen keuangan berpikiran kalau tidak ada produksi dan tenaga ahli mana mungkin ada pemasukan. Pemimpin perusahaan pun bingung mana yang bisa dipercaya dari kejadian laporan lapangan tersebut, dan akhirnya disepakati dengan mempertimbangkan antara kas dan nilai aset yang dimiliki dengan faktor harapan tergapai kesuksesan ditahun yang akan datang mungkin hingga 10-35 tahun lamanya. Seperti nilai tanah dan bangunan sekian tahun kemudian akan berbeda nilai dengan faktor sedikit kesalahan yang menjadikan suatu kekuatan untuk bangkit mencari proyek lainnya. Bekerja diatas hak kita merupakan kebijakan yang tidak bisa diganggu gugat hak muthlak tetapi kita mempunyai tanggung jawab untuk menjaga hubungan baik sosial kemayarakatan dan perlindungan kelestarian alam.
Tim ahli berpikiran bila kita mengajukan kredit usaha jaminannya adalah nilai dari usaha itu sendiri dan nilai aset yang aktif. Sikap seorang profesional memakai cara pengusaha, seperti jual beli tanah, bunga deposito, emas perhiasan, reksadana marketiva, dll. Semoga ini menjadikan pengalaman untuk orang - orang yang percaya kejujuran dan kebenaran dalam memperjuangkan antara hak dan kewajiban.
Kasus kedua, seperti sebuah perusahaan yang memberatkan pada pajak dan menjadikan sedikitnya lowongan pekarjaan dikarenakan harus membayar pajak yang begitu tinggi. Secara otomatis semakin besar suatu perusahaan semakin besar pula biaya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan salah satunya adalah pajak. Baik pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, dan berbagai pajak lainnya. Dasar pemikiran seharusnya pajak kecil dengan toleransi pekerja tertampung banyak bukan sebaliknya. (sedang mencari sumber info)
Kasus ketiga, Beda karyawan yang keluar akibat perusahaan bangkrut dengan karyawan yang di PHK. Orang yang mengundurkan diri akibat peruasahaan bangkrut beliau biasanya orang yang mengerti asal muasal sumber pemasukan. Seperti tanah, bangunan masuk ke inventaris tetapi bangunan sekian tahun atau dengan masa pakai misal 10 tahun akan ternilai 0(nol) dalam pembukuan karena tersusut terpakai dan mengikuti harga dollar beda dengan tanah akan meningkat berdasarkan seiring usia. Uang kontan, mobil motor, piutang dagang masuk ke harta lancar. Nah karena ada selisih harta dan kas maka disebutlah modal. Dari modal inilah nantinya digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan perusahaan seperti biaya operasional, gajih pegawai, lisrik air, pajak, utang/kredit bank, dll. Sedangkan kalo karyawan yang di PHK tahunya cuma melihat 8 jam dalam sehari mereka bekerja dan digajih, patuh perintah atasan setiap bulan bayaran. Pengalaman bila ada perintah. Jadi bagus yang mana ya ? Makan untuk hidup atau hidup untuk makan. (sedang dalam pemikiran)
Kasus keempat, Suatu perusahaan yang sepi orderan bisakah normal kembali keuangannya setelah diambil ahli manajemen baru.. Sikap pimpinan salah satu penentu keberhasilan masuknya penerimaan order-order atau proyek impian yang selama ini mengelilingi pemikiran. untuk itu pimpinan perusahaan harus memiliki kebijakan-kebijakan baru dan mempertimbangkan peluang faktor penunjang kesuksesan.
Kebijakan-kebijakan baru misal mencoba melunasi hutang-hutang perusahaan kalo ada, pangkas tenaga kerja yang tidak berkepentingan, susun jadwal kapan harus ambil kredit atau cari investor, buat program-program yang jelas pasti sesuai dengan keahlian dan kemampuan,
Faktor-faktor penunjang seperti ; sumber daya manusia (SDM) yang profesional berpengalaman kerja tim, relasi kolega erat silahturami bersinambung kebersamaan, musyawarah mufakat dalam pengambilan tindakan keputusan, mempergunakan aset-aset yang memfasilitasi untuk kesehjateraan bersama.
"Strip for the better". Maju berkembang suatu perusahaan dinilai dari strategi, program-program kebijakan pimpinan dengan melihat peluang sumber pemasukan serta tak terlepas dukungan berbagai elemen lapisan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar