Rabu, 25 Juni 2014

TPID Kabupaten dan Kota DIY Resmi Dibentuk

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Banyaknya dampak buruk yang bisa disebabkan oleh inflasi, membuat Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merasa perlu membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tingkat Kabupaten dan Kota. TPID Kabupaten dan Kota DIY ini telah diresmikan oleh Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam IX pada Senin (23/6) di Hotel Inna Garuda Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Paku Alam IX memaparkan betapa pentingnya sebuah tim pengendali inflasi. Sebab adanya inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat.

Suku bunga pun bisa naik akibat adanya inflasi di suatu daerah. Kenaikan suku bunga ini nantinya akan berimbas pada kemacetan kredit usaha yang dapat merugikan para pengusaha. Terlebih lagi, 80 persen inflasi nasional ditentukan oleh inflasi daerah.

"Atas alasan-alasan itulah, Pemprov DIY merasa penting untuk membentuk TPID tingkat Kabupaten dan Kota. Pengendalian inflasi tak hanya cukup pada level provinsi tetapi juga pada level masing-masing daerah," kata Paku Alam IX, Senin (23/6).

Lebih lanjut Paku Alam IX juga menjelaskan, sebuah inflasi bisa terjadi tak hanya karena kenaikan harga bahan pokok saja. Tetapi juga banyak hal lainnya seperti misalnya faktor musim ekstrem dan jalur distribusi yang buruk sehingga menghambat pasokan.

Disinilah peran TPID menjadi sangat penting dan signifikan. Gebrakan ini pun dapat menjadi sebuah respon solutif untuk mengatasi krisis ekonomi. Selain itu, terbentuknya TPID di setiap daerah di DIY dapat menjadi titik simpul kerjasama antar daerah.

"Bila ada daerah yang mengalami kekurangan stok bahan pokok, bisa segera dideteksi. Sedangkan daerah yang surplus bisa membantu persediaan stok bahan pokok di daerah yang defisit," ujar Paku Alam IX.

Sementara itu, menurut Arief Budi Santoso selaku Ketua III TPID DIY, pembentukan TPID di tingkat Kabupaten dan Kota ini dilakukan agar bisa mengontrol tingkat inflasi di level yang paling bawah. Sehingga diharapkan angka inflasi bisa semakin ditekan.

"Selama ini, perhitungan inflasi di Yogyakarta selalu dilihat hanya di dalam kotanya saja. Padahal sumber bahan-bahan pokok kebanyakan berasal dari luar. Jadi kami berupaya untuk mengendalikan harga dari sumber-sumbernya agar semakin terkendali," jelasnya.

Setelah terbentuk TPID tingkat Kabupaten dan Kota DIY, maka peran TPID Provinsi DIY menjadi koordinator. Diharapkan nantinya ada sebuah sinergisitas antara TPID Kabupaten/Kota dan TPID Provinsi DIY, sehingga bisa menekan angka inflasi Yogyakarta. 

Sumber: http://jogja.tribunnews.com/2014/06/23/tpid-kabupaten-dan-kota-diy-resmi-dibentuk/

Dampak Inflasi 
  • Inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat.
  • Suku bunga pun bisa naik akibat adanya inflasi di suatu daerah. Kenaikan suku bunga ini nantinya akan berimbas pada kemacetan kredit usaha.
  • Sebuah inflasi bisa terjadi tak hanya karena kenaikan harga bahan pokok saja. Tetapi juga banyak hal lainnya seperti misalnya faktor musim ekstrem dan jalur distribusi yang buruk sehingga menghambat pasokan.
  • "Bila ada daerah yang mengalami kekurangan stok bahan pokok, bisa segera dideteksi. Sedangkan daerah yang surplus bisa membantu persediaan stok bahan pokok di daerah yang defisit," ujar Paku Alam IX.

Tidak ada komentar: