Senin, 23 Juni 2014

Gaplek Gunungkidul Tembus Pasar Ekspor

GUNUNGKIDUL - Komoditas gaplek menjadi salah satu produk unggulan asal Gunungkidul yang menembus pasar ekspor. Namun produksi gaplek asal Gunungkidul ini belum mampu untuk mencukupi kebutuhan luar negeri yang mencapai lima juta ton per tahun.

Pasar internasional yang masih terbuka lebar tersebut menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di Gunungkidul. Salah satunya CV Glory Persada Manunggal yang membangun pabrik berkapasitas 100 ribu ton di wilayah Semanu. Diharapkan keberadaan pabrik ini bisa menyerap produksi gaplek petani di Gunungkidul.

Direktur Utama CV Glory Persada Manunggal, Edi Kartono Sukamto mengatakan kebutuhan gaplek dari China, Korea dan Jepang cukup besar. Namun Indonesia baru bisa mencukupi sekitar lima persennya saja. Untuk itu pihaknya berharap produksi gaplek di Gunungkidul lebih ditingkatkan sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar internasional.

"Kita baru bisa memenuhi kebutuhan dari China, Korea dan Jepang sebanyak 5 persen atau sekitar 200 ribu ton. Pangsa pasarnya masih cukup terbuka lebar," katanya, Sabtu (21/6/2014).

Edi menjelaskan, dengan berdirinya pabrik gaplek baru ini, dirinya berharap bisa meningkatkan kesejahteraan para petani di Gunungkidul. Petani dan pelaku usaha gaplek bisa menjual hasil pertaniannya langsung ke perusahaan sehingga harganya lebih tinggi. Dengan begitu, nantinya masyarakat terutama petani lebih sejahtera lagi.

"Harga gaplek saat ini berkisar Rp 2000 perkilogram, sementara ketela basah Rp 800 kilogram. Dengan adanya pabrik ini diharapkan harga gaplek bisa stabil," jelasnya.

(Hari Susmayanti/ tribunjogja)

Tidak ada komentar: