Senin, 24 Februari 2014

Sultan: Abu Kelud yang Terkumpul akan Diberikan ke Petani untuk Pupuk

Yogyakarta - Abu vulkanik Gunung Kelud yang mengguyur Yogyakarta beberapa hari lalu, sebagian besar telah dikumpulkan. Abu vulkanik tersebut dimasukkan ke dalam karung dan dikumpulkan di beberapa lokasi di Yogyakarta. Ribuan karung berisi abu Gunung Kelud ini, antara lain dikumpulkan di area parkir GOR Amongrogo di Jl Kenari, Yogyakarta.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, abu vulkanik memang dikumpulkan lebih dahulu di beberapa lokasi. Abu vulkanik ini nantinya akan dimanfaatkan.

"Mau saya itu memang ditumpuk, terus nanti dikasihkan petani. Biar ngurangi pupuk urea, kan abu itu bikin subur," kata Sultan di komplek Kepatihan Yogyakarta, Senin(24/2/2014).

Terkait dengan masih banyaknya karung berisi abu yang ditaruh di jalan, Sultan meminta agar segera diangkut. Apabila ada mobil pengangkut yang kosong, agar segera digunakan untuk mengangkut.

Terpisah, menurut penelitian dosen pertanian yang juga Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr Ir Gunawan Budiyanto, perbedaan abu Gunung Kelud adalah lebih halus dibanding abu Merapi, karena abu Kelud menempuh jarak yang lebih jauh, yaitu sekitar 200 kilometer lebih untuk sampai Yogya.

Abu yang lebih halus lebih mudah untuk mengikat air. Dengan begitu, waktu yang dibutuhkan untuk pengolahannya menjadi pupuk tanaman, dan bahan untuk memperbaiki sifat tanah akan lebih singkat. Karena ia sudah berpisah dengan material lain, seperti pasir.

"Abu Kelud memiliki kandungan Fe (besi), Mn (mangan), Si (silikat), Al (aluminium), Ca (kalsium), K (kalium), dan P (fosfor). Apabila abu ini sudah menjadi pupuk, bisa menjadi cadangan jangka panjang,"kata Gunawan.

Menurutnya, abu vulkanik juga dapat untuk bahan campuran membuat adonan semen. Campuran adonan semen dengan abu vulkanik ini bisa mengurangi bahan dari semennya sendiri sampai 10 persen. Hasil campurannya juga cukup bagus hingga bisa memiliki kekuatan 150 kg persatuan beban.

Penelitian abu Gunung Kelud ini melibatkan 14 tim, yang terdiri dari Pertanian, Teknik Sipil dan Teknik Mesin. Sementara untuk sampel abu Gunung Kelud diambil khusus dari atas genteng dengan berat jenis 2,8 gram/cm3. Penelitian ini kemungkinan juga akan memakan waktu sekitar 2,5 tahun.
 
http://news.detik.com/read/2014/02/24/154744/2506781/10/sultan-abu-kelud-yang-terkumpul-akan-diberikan-ke-petani-untuk-pupuk?nd772205mr

Tidak ada komentar: