Sabtu, 26 Oktober 2013

Akibat yang Ditimbulkan oleh Heat Stress

Ayam pedaging yang mengalami heat stress biasanya lebih banyak minum dibandingkan makan, tentu saja hal ini dapat menurunkan FCR dan berat badan ayam. Selain itu, jika tidak cepat diatasi maka akan menimbulkan kematian.

Selain menurunkan produktivitas ayam, heat stress dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh (immunosupresif). Jumlah total sel darah putih dan produksi antibodi menurun secara signifikan pada ayam petelur yang mengalami heat stress. Selain itu aktivitas limfosit juga menurun.

Saat ayam mengalami heat stress kelenjar hipofisa anterior akan mensekresi adeno corticotropin hormon (ACTH) melebihi batas normal. Hal ini akan memicu korteks adrenalis untuk meningkatkan produksi hormon koltisol yang dapat menurunkan jumlah maupun perubahan jenis leukosit seperti sel eosinofil, basofil dan limfosit.

Semakin tinggi suhu lingkungan maka nafsun makan akan berkurang..

Jika nafsu makan ayam berkurang maka akan mengakibatkan asupan nutrisi berkurang, termasuk protein kasar, lemak kasar (asam lemak linoleat) dan kalsium. Sehingga bagi ayam petelur, bobot telur menjadi berkurang dan bahkan bisa terhenti.

Ayam yang melakukan panting dapat menurunkan konsentrasi CO2 di dalam darah. Kondisi ini dapat merubah proses metabolisme di dalam tubuh ayam..

Panting juga mengakibatkan kehilangan energi sebesar 540 kalori tiap gram air yang dibuang oleh paru-paru. Hal tersebut disebabkan ada peningkatan aktivitas otot pada saat panting. Akibatnya panas tubuh ayam semakin meningkat dan efisiensi energi menjadi berkurang sehingga efek yang ditimbulkan oleh heat stress menjadi semakin besar.

Selain kalsium, fosfor menjadi salah satu komponen mineral dalam darah yang ikut terpengaruh akibat heat stress. Keadaan ini akan semakin memperparah akibat yang ditimbulkan, yaitu meningkatkan persentase kematian, terlebih pada ayam yang lebih tua dengan berat badan yang lebih besar.

Pada saat heat stress, konsumsi air minum yang meningkat dapat membuat kotoran menjadi lebih basah sehingga lebih rentan terhadap pencemaran. Akibatnya lalat lebih cepat berkembang, peningkatan kadar amonia di dalam kandang yang mengakibatkan peningkatan resiko penyakit pernapasan.

Kondisi suhu yang tinggi juga mempengaruhi kestabilan kandungan nutrisi dalam ransum ayam, terutama vitamin. Vitamin merupakan mikronutrien essensial yang diperlukan dalam proses metabolisme di dalam tubuh ayam. Penurunan kadar vitamin ini akan berpengaruh terhadap produktivitas ayam.

Jika bermanfaat silahkan LIKE + SHARE / bagikan...

temukan solusi lain dalam beternak ayam broiler di www.ayambroiler.com

Komunitas Peternak Ayam Broiler

Tidak ada komentar: