Minggu, 27 Januari 2013

Sebab Rp Melemah

Jum'at, 25 Januari 2013 | 17:49 WIB
Rupiah Mulai Kehabisan Tenaga  
Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya permintaan dolar Amerika menjelang akhir bulan ditambah melemahnya mata uang regional membuat rupiah kehabisan tenaga untuk melanjutkan tren positifnya. Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah terdepresiasi 27 poin (0,27 persen) ke level 9.652 per dolar Amerika.

Ekonom PT BNI Securities, Josua Pardede, mengatakan, minimnya katalis positif di tengah tingginya permintaan dolar di pasar domestik membuat rupiah gagal melanjutkan apresiasi. "Meningkatnya permintaan dolar dari importir menjelang akhir bulan membebani pergerakan rupiah."

Tingginya kebutuhan impor sebagai konsekuensi pertumbuhan ekonomi dalam negeri membuat permintaan dolar meningkat. Di sisi lain, likuiditas dolar di dalam negeri minim lantaran investor enggan menjual dolarnya. Kondisi ini membuat BI mau tak mau harus melakukan intervensi untuk menjaga keseimbangan mata uang.

Pergerakan liar rupiah sudah diantisipasi BI dan melakukan intervensi pada saat yang tepat. "Peran BI menyelamatkan rupiah sehingga tidak terseret terlalu dalam," Josua menambahkan.

Menguatnya posisi dolar AS di pasar uang Asia menjadi beban tambahan bagi rupiah. Selama sepekan, indeks nilai tukar mata uang Asia tanpa yen melemah 0,4 persen terhadap dolar AS. Hal ini disebabkan penundaan kompromi batas atas utang (debt ceiling) pemerintah Amerika hingga Mei 2013 serta spekulasi bahwa Bank Sentral Amerika akan menyetop stimulus moneternya tahun ini.

Potensi penguatan rupiah, menurut Josua, berpeluang muncul bersamaan dengan dirilisnya data pertumbuhan ekonomi dan inflasi awal Februari nanti. Data tersebut akan menguatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2012 yang berkisar 6,3-6,4 persen sehingga dana asing diharapkan banyak masuk ke dalam negeri.

Dari regional, dolar kembali berjaya. Hingga pukul 17.30 WIB, dolar Singapura ditransaksikan di 1,2299 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7541 per dolar AS, dan won 1.074,05 per dolar AS. Kemudian yuan 6,2224 per dolar AS dan ringgit 3,044 per dolar AS.

M. AZHAR | PDAT

Sumber http://www.tempo.co/read/news/2013/01/25/088456927/Rupiah-Mulai-Kehabisan-Tenaga

Tidak ada komentar: