Rabu, 17 Oktober 2012

Berita Terhangat

Sebenarnya bisa makan, punya tempat tinggal, menjaga kesehatan mendapat ridho sang pencipta alam sudah cukup membuat hidup kita bahagia dunia akhirat. Impian untuk hidup layak, agar berkah dan masuk surga itulah yang disebut pola pikir manusia beradab.

Manusia pun tak luput dari suatu masalah diantaranya :

Harga Tarif Dasar Listrik (TDL)
Rencana akan kenaikan harga tarif dasar listrik perlu diimbangi dengan gratis biaya pendidikan SD hingga SMA. Nah begitu dong jangan pendidikan wong cilik yang mau belajar maju tidak diperhatikan, internet untuk rakyat yang menghargai kebersamaan. Dan tolong sekalian dikasih pengertian kalo semakin tinggi tegangan daya listrik semakin murah tarif dasar listrik (TDL) karena ada golongannya seperti industri, bisnis, rumah tangga jangan rakyat terasa terbebani. Dari kita untuk kita asas demokrasi pancasila, hidup pemuda Indonesia.

Buruh/Karyawan/ Tenaga kerja
oe oe oe penghapusan sistem outsourcing, belum adanya figur pimpinan yang layak dihandalkan berharap kenaikan upah minimum mana mungkin, lalu minimnya kesempatan bekerja anak pejabat nol pengalaman tidak terbukti mengurangi rasa kepercayaan minat investor terus hidupnye siapa yang mo jamin kalo begitu ntu orang. Buruh oh buruh.

Buruh. Wellah berita kok koyo ngono ra gena pisan. Mereka begitu gagah dan bangga bekerja, berlibur bersama turun ke jalan karena hari jadinya. Sementara itu para penganggur dan wong cilik berpikir coba ya kita seperti mereka. Mau kemana..

Disudut jalan raya terlihat wong cilik berdemo mencari nafkah berani sendirian, mereka bisa tersenyum puas apa yang telah dicapai untuk kehidupanya. Berani berbuat berani bertanggung jawab, masa bangga demo ngikuti orang yang ga sekolah iki piye toh ujar karyawan.

Harga tempe tidak terlalu mahal dari harga daging. Sadar gizi dong ungkap tenaga kerja.

Narkoba
Melati tak seindah dolo namun kuharap tetap wangi hingga waktu telah tiba. Sungguh aneh tapi nyata. Disaat gedung - gedung bertingkat pada kosong, jumlah pengangguran tinggi. Ijin buat hotel rencana untuk undang investor datang ke Indonesia dikesampingkan. Loh sekarang malahan banyak apartemen, kondominium megah berdiri. Aneh pasti ada apanya neh, bukan memperkuat infrastruktur pembangunan daerah, loh kok seperti sedang membuat benteng kesuksesan pribadi. Suatu kejanggalan pengharapan sedang terjadi, ya namanya bukan rejekinya kale neh. Melati oh Bekasi,..

Suatu pemikiran yang maju, bila keputusan disertai kebijakan sarana pendukung. Sukses dan bahagia merupakan karakter orang bertakwa.

Tidak ada komentar: