Jumat, 02 Januari 2015

Muncul Retakan Baru Di Kawah Tangkuban Parahu

BANDUNG, suaramerdeka.com – Retakan baru muncul di dasar Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu (2.084 mdpl) di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Subang. Fenomena tersebut merupakan dampak dari tekanan kuat dari perut gunung api yang statusnya sudah dinaikan menjadi Waspada itu. 

“Bentuk retakannya mirip bintang Mercy. Baru ketahuan Kamis (1/1) lalu karena setelah dinaikan menjadi Waspada sehari sebelumnya, kami tak sempat mengecek karena visual tak memungkinkan,” jelas Kepala PVMBG, M Hendrasto di Bandung, Jumat (2/1) siang.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya semakin mengintensifkan pengamatan terutama dalam menganalisis data-data kegempaan. Petugas berupaya memetakan besaran energi yang tengah dihimpun dari dalam perut gunung.

Apakah energi dari perut Tangkuban Perahu itu hanya sebatas mendobrak dengan menghasilkan retakan atau ada kemungkin lain. Di antaranya tekanan itu masih mempunyai energi besar sehingga memicu letusan dengan membongkar retakan tersebut.

Menurut Totok, sapaan intim Hendrasto, lokasi retakan itu tidak berasal dari lubang kepundan yang selama ini mengepulkan asap danterakhir meletus pada Oktober 2013. Retakan itu berada di sisi yang lain dalam areal datar dengan radius 100-200 meter. Panjangnya sekitar 50 meteran.

“Ini merupakan retakan baru. Meski tekanan keluar selama ini dari lubang yang lama, tapi energi dari dalam tersebut ternyata mencari jalan lain. Kondisi ini yang terus kita cermati,” jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, Totok berharap semua pihak memahaminya. Dia paham Kawah Ratu Tangkuban Parahu memang merupakan objek wisata andalan. Terlebih, peningkatan status gunung api itu bertepatan dengan musim liburan.

“Tapi ini kan demi keselamatan bersama. Kami tak bisa membayangkan kalau pengunjung tetap penuh dengan kondisi gunung api seperti itu, tiba-tiba saja ada sesuatu dari kawah sehingga timbul kepanikan,” jelasnya.

Aktivitas Tangkuban Parahu meningkat seiring intensitas gempa vulkanik yang semakin rapat pada sepanjang Desember 2014. Gempa frekuensi rendah terjadi sebanyak  513 kali, gempa vulkanik dangkal 352 kali, dan gempa vulkanik dalam 10 kali, dan diikuti 22 kali gempa hembusan sebagai penanda rilis energi. Per Rabu (31/12), statusnya dinaikan dari aktif normal menjadi Waspada.

Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/muncul-retakan-baru-di-kawah-tangkuban-parahu/

Tidak ada komentar: