Sabtu, 10 November 2012

Laporan Pengamatan Budidaya Ikan Lele 2012

Lokasi : Jl.wiji adisoro 46 Rt.08/02 Kelurahan Prenggan Kecamatan Kotagede Yogyakarta
Waktu pelaksanaan pengamatan dilaksanakan selama 4 bulan di bulan September - Desember 2012. Sumber dana dari dagang es batu kegiatan sehari - hariku dan donatur uang lebaran idul fitri 1434 H/2012

Media : 
  • Menggunakan aquarium 6 unit ukuran PxLxT = 80x40x45 cm dengan penyanggah rak besi beralas papan.
  • Menggunakan aquarium 6 unit ukuran PxLxT = 120x30x35 cm dengan penyanggah rak besi beralas papan.
  • Benih ikan lele 200 ekor ukuran 8 seharga Rp 200/ekor
  • Benih ikan patin 40 masih kecil sekitar ukuran 5-8 cm seharga Rp 1000/ekor
  • Pakan sampai umur sebulan pelet ikan ukuran kecil bagus Rp 8500/kg biasa Rp 5000/kg
  • Pakan umur sebulan sampai panen pelet ikan ukuran besar Rp 8500/kg biasa Rp 5000/kg
Ide pengamatan :
  • Ingin mengetahui dari sekian waktu pemeliharaan yang telah lalu. Mengapa banyak ikan yang mati, ikan bergerak cepat menggesek pingir kolam dan ikan sering meloncat tidak terkontrol dipermukaan air ?
  • Apa mungkin pengaruh air yang mengandung oksigen berubah jadi nitrit saat pengangkutan benih ikan sebab utama timbul penyakit dan kematian ?
Tujuan pengamatan :
  • Ingin mengetahui pertumbuhan ikan hingga menghasilkan daging.
  • Cara mengurangi resiko kegagalan panen dengan menekan jumlah angka kematian.
  • Mencegah penyakit yang akan ditimbulkan sebab akibat selama perawatan.
Hasil pengamatan :
  • Pembuktian ternyata benar air yang mengandung oksigen saat pengangkutan benih ikan sebaiknya air tidak dicampurkan dengan air tempat hidup ikan alhasil tidak ada angka kematian.
  • Dilihat anak SD perempuan lewat depan rumah, eh malahan dibeli beberapa ekor saat baru 2 minggu ada + 35 ekor klo ga salah mungkin lebih wah lupa ntu ibuku yang jualin. Hehehe,..mayan buat tambahan beli pakannya.
  • Bila kapasitas terlalu padat mengakibatkan pertumbuhan ikan terhambat dan hanya sedikit yang besar - besar dan ikan yang lambat pertumbuhannya alias kecil akan dimakan ikan yang besar. Terus kita coba memilah dan memilih ikan dari yang kecil dan besar lalu dipindah - pindah bisa mengakibatkan ikan stress tertanda bila diberi pakan tidak cepat habis. Setelah dipisahkan antara ikan yang kecil dan besar, ikan yang masih kecil bisa besar namun mengurangi efisien waktu pemeliharaan dengan sasaran target keuntungan yang diingini. Untuk ikan lele bisa ditebar 20 - 40 ekor per meter persegi disesuaikan waktu pemeliharaan 3 bulan dengan pertimbangan antara jumlah makanan yang habis tercerna menghasilkan daging berbanding umur pemeliharaan.
  • Air cepat berwarna merah keruh menandakan kekurangan oksigen yang terkandung didalam air mengakibatkan ikan malas makan dan menjadikan ikan kanibal sering mematuk tubuh ikan lainnya.
  • Jika air berwarna hijau pekat kehitaman menandakan kondisi air terlalu asam, terlihat ikan sering menonjolkan mulutnya dan megap - megap seperti bernafas.
  • Cara mengamati kadar keasaman air walaupun tidak memakai kertas lakmus bisa dilihat dari warna air bila baru dikuras/diganti air berwarna jernih setelah itu kekuningan, agak kemerahan, kehijauan lalu hijau keruh kehitaman.
  • Ikan sering berdiri, kepala diatas badan dibawah disebabkan bobot badan terisi daging lebih berat dari kepala. 
  • Daging lebih terasa empuk bila air sering diganti dengan cara mengamati kadar keasaman air dengan perlakuan air dikuras/diganti seminggu sekali. (berhubung sdh ada yg gede aku coba goreng deh ntu lelenya. ehm,.. mantap terasa)
  • Umur 3 bulan isi 13 - 15 ekor/kg dengan berat badan kisaran 50 - 80 gr/ekor seharusnya 3 bulan isi 9 - 11 ekor/kg dengan berat badan kisaran 100 gr/ekor
  • Bila kandungan pakan banyak mengandung serat atau tidak berimbang ikan malas makan atau tidak dimakan sama sekali dan menyebabkan air menjadi bau akibat pakan yang terlarut dalam air.
  • Ukuran pakan ikan sebaiknya disesuaikan dengan jenis ikan dan besar kecil mulutnya. Dikarenakan ada jenis ikan yang suka memipil pakannya sedikit - sedkit seperti ikan hias gupy, cupang, dll ada juga yang langsung dicaplok. 
  • Mortalitas : ikan loncat 4 ekor, ikan stress tdk mau makan hingga air keruh 1 ekor, dimakan sama ikan lele yang lebih besar kisaran 5 ekor.
Pembahasan : 
  • Aquarium yang tengah atas diisi ikan patin dari 40 ekor tinggal 7 ekor yang hidup karena air oksigen waktu pas pengangkutan ikut dicampurkan kedalam media aquarium. Hal hasil dengan hitungan beberapa hari ikan banyak yang mati dan terkena penyakit. Ciri - cirinya ikan bergerak tidak terkontrol, kepala dijulurkan keatas seakan - akan ada yang gatal diingsang. Terus aku coba sembuhkan dengan memberi obat larutan methlyn blue dan garam non yodium. Namun perlu diperhatikan bila perendaman ikan yang sakit menggunakan larutan biru dan garam jangan terlalu lama cukup kisaran 2-3 hari kemudian segera ganti dengan air normal. Akibat terlalu lama perendaman larutan obat, mata ikan bisa hitam keselurahan tidak seperti ikan biasanya. Kalau ikan hias performansnya jadi tidak bagus dilihat.  
  • Aquarium yang atas pinggir kanan ikan lele ukuran panjang 20 - 25 cm setelah dipelihara 3 bulanan. Perbandingan sangat jauh berbeda akibat tempat diisi ikan terlalu padat. Ikan menjadi kecil seperti aquarium yang atas kiri dekat tembok, ikan ukuran panjang 10 - 15 cm setelah dipelihara 3 bulanan hal hasil kalau seperti ini untuk segi keuntungan tidak memungkinkan dipelihara.
  • Aquarium yang atas air disisakan seukuran badan ikan sekitar 2 - 3 cm kemudian ditambahkan air baru. Sedangkan aquarium yang bawah air disisakan setengah dari aquarium kemudian ditambahkan air baru. Setelah diamati media hidup ikan lele senang agak bersifat basa, hijau agak sedikit keruh namun terlihat jernih kisaran keasaman air PH 7,5.
 Aquarium baru dibersihkan 

 Gambar diambil mengunakan kamera android tab 7.0 smart fren siang hari. 

Kualitas air diukur berdasarkan kertas lakmus. 0-7 bersifat asam, 7 netral, 7-14 bersifat Basa. Cara pemakaian : kertas lakmus ditaruh dalam sebuah botol kemudian diisi air yang akan diamati lalu dikocok - kocok nanti akan terlihat warna yang dihasilkan kemudian kita samakan dengan ukuran yang biasanya tertera pada bungkus tempat kertas lakmus.

Kesimpulan : 
  • Air yang mengandung oksigen saat pengangkutan benih ikan sebaiknya air tidak dicampurkan dengan air tempat hidup ikan dengan perlakuan sebelumnya diapungkan sekian menit pada permukaan air guna menetralkan suhu air.
  • Kualitas air yang bagus untuk ikan lele separuh air lama separuh air baru. Hijau agak sedikit keruh namun terlihat jernih kisaran keasaman air PH 7,5
Wow jadi berdasarkan ilmu dan pengalaman yang ada maka dari itu saya ikut bergabung dalam salah satu lsm sosial Comunnity Development Yayasan Suara Bhakti di Yogyakarta untuk mengaspirasikan pendapat menanggulangi tanggap darurat bencana alam.

Hanya sedikit ilmu yang kita ketahui. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada adik saya yang telah memberikan dukungan sebuah fasilitas android tab 7.0 smart fren dan tak lupa kiranya saya mohon maaf bila ada warga atau orang lain yang tahu akan hal ini dan terus mencium bau tak sedap harap maklum adanya.

Sebenarnya ide saya melakukan pengamatan ini mendukung pengamatan yang sebelumnya dilaksanakan pada daerah perbukitan sekitar Parung Ciseeng Bogor tahun 2010 lalu dengan mengambil sample air dan tanah kemudian dilihat memakai kertas lakmus (alat pengukur keasaman air). Bila kadar keasaman air dan tanah sekitar 7 sampai tidak terlalu asam maka kondisi tanah banyak mengandung pasir dengan gugusan dari tanah dekat permukaan air hingga puncak yaitu gambut hitam keabu -abuan, bebatuan, pasir kasar kehitaman, tanah putih berpasir lembut, paling atas tanah merah. Dan hasil pengeboran ahli yang sudah berpengalaman sekian meter kedasar lokasi sama dalam berpendapat dengan saya. Jadi untuk memperkecil resiko longsor dapat diperhatikan dengan memperhatikan kondisi tanah, air dan habitat ekosistem sekitarnya.

Mengapa saya mencoba berpikiran melakukan pengamatan? ada terpendam dalam batin saya untuk mencari cara penanggulangan bencana alam seperti di Lapindo Surabaya. untuk sang ahli bila anda menemukan kandungan keasaman air dan tanah sama seperti di Lapindo tolong coba telusuri aliran tersebut karena menutup kemungkinan mencegah longsor akibat pengikisan lumpur didasar bumi.

by : sih miskin yang penyayang

Tidak ada komentar: